Jumat, 03 Juni 2011

USU Peringkat Dua Paling Diminati Peserta SNMPTN

MEDAN (Berita): Universitas Sumatera Utara menempati peringkat ke-2 diminati peserta Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) se-Indonesia, berjumlah sekira 55 ribu peserta. Urutan pertama ditempati Universitas Padjajaran Bandung.
Sedangkan Universitas Negeri Medan (Unimed) menempati urutan ke-7 dari daftar perguruan tinggi negeri paling diminati dengan jumlah peminat sekira 43 ribu peserta. Pelaksanaan SNMPTN 2011 di USU dan Unimed diikuti sebanyak 49.794 orang, dengan rincian di USU sebanyak 31.100 orang. Dengan rincian 12.138 kelompok IPA, 8.653 IPS, dan 10.309 IPC. Sedangkan Unimed sebanyak 18.694 orang degan rincian program IPA tercatat 4.857 orang, IPS 7.562 orang, dan IPC 6.275 orang.

Ujian yang serentak digelar se Indonesia ini berjalan lancar pada hari pertama pelaksanaannya, Selasa [31/5]. Materi diujikan pada hari pertama seleksi SNMPTN jalur ujian tertulis ini terdiri dari Tes Potensi Akademik (TPA) dan Tes Bidang Studi Dasar (Matematika Dasar, Bahasa Indonesia, & Bahasa Inggris).
Ketua panitia lokal USU Prof. Ir. Zulkifli Nasution, M.Sc, Ph.D meninjau langsung pelaksanaan SNMPTN di beberapa lokasi ujian, antara lain di Yayasan Penddikan Islam Miftahussalam Jalan Darussalam Medan, di kantor Panitia lokal di Cikal kampus USU. Panlok juga mengunjungi seorang peserta ujian yang terbaring sakit di RSU Sari Mutiara Jalan Kapten Muslim Medan.
Dalam kunjungannya Ketua Panlok USU didampingi Penanggung Jawab Sosialisasi Prof Dr Ningrum Natasya Sirait, SH MLI, Purek V USU Ir Yusuf Husni, dan Ka. Humas USU Bisru Hafi, S.Sos, M.Si. Zulkifli Nasution mengungkapkan, tahun ini terjadi peningkatan jumlah peserta ujian yang mendaftar ke USU, sekira 33 persen dibandingkan tahun lalu.
Dia menyebutkan, tahun lalu yang mendaftar ke USU sekira 19-20 ribu peserta, sedangkan pada SNMPTN tahun ini jumlahnya mencapai 31 ribu peserta. Dari jumlah itu, tahun ini USU hanya akan menampung 2.900 mahasiswa baru untuk memenuhi 60 persen penerimaan USU melalui jalur SNMPTN.
Zulkifli mengakui, berdasarkan jumlah penduduk Sumut seharusnya USU menampung sekira 52 ribu mahasiswa, namun saat ini hanya mampu menampung 38 ribu mahasiswa untuk belajar di perguruan tinggi ini.
Antisipasi kecurangan
Untuk mengantisipasi kecurangan pada pelaksanaan SNMPTN, panitia memberlakukan sistem acak pada soal ujian, sama halnya seperti pelaksanaan Ujian Nasional (UN).
“Pada SNMPTN 2011 ini sedikit berbeda dari tahun sebelumnya dengan memberlakukan sistem acak pada nas­kah soal ujian. Jadi antara se-sa­­ma peserta yang berdekatan tidak sama soal ujiannya,” kata Ketua Panitia Lokal SNMPTN Unimed Prof Selamat Triono Ahmad.
Selamat menyebutkan, pada SNMPTN untuk lokal Unimed menyediakan 26 lokasi sedangkan jumlah pengawas yang dikerahkan sebanyak 1.066 orang. Secara terpisah Kepala Humas USU, Bisru Hafi mengatakan, untuk pelaksanaan SNMPTN 2011 ini, para pengawas harus mewaspadai penggunaan alat-alat digital berbentuk arloji. Sebab pada dua tahun lalu, salah seorang peserta dipergoki menggunakan arloji digital yang bisa menscan soal dan mengambil gambar.
Ketika aksi dipergoki pengawas, ternyata arloji tersebut berfungsi mengkases soal-soal dengan menggunakan kamera yang berhubungan dengan joki yang kemudian mengirim jawabannya melalui alat yang sama.
“Untuk itu, pengawas juga harus jeli dalam pemakaian sistem teknologi yang saat ini sudah canggih. Jadi barang-barang yang berhubungan dengan komunikasi, harus dititip kepada pengawas saat ujian. Jika ditemukan kecurangan, langsung gugur,” kata Bisru.

Ujian di RS
Dari 31.100 peserta SNMPTN yang mendaftar di USU, 6 di antaranya sebagai peserta berkebutuhan khusus yang pelaksanaan ujiannya dilakukan di Kantor Panlok USU yang terdiri dari 4 orang tuna daksa/lumpuh dan dua orang tuna netra.
Namun saat pelaksanaan ujian pagi tadi, keenam peserta itu tidak hadir dan mengikuti ujian. Sementara pagi tadi, terdapat tiga peserta yang melapor ke panitia karena tidak bisa mengikuti ujian di lokasi yang telah ditentukan.
Ketiga peserta itu atas nama Kristanto Pardosi, menderita sakit gangguan lambung. Seharusnya calon mahasiswa yang memilih Ilmu Keperawatan dan Ilmu Kesehatan Masyarakat ini berlokasi ujian di SMU Negeri 4. Namun karena penyakitnya itu, dia pun terpaksa mengikuti ujian di RS Sari Mutiara Jalan Kapten Muslim Medan. Sudah empat hari dia dirawat di rumah sakit itu.
Beberapa saat mengerjakan soal-soal yang diujikan, tiba-tiba Kristanto merasa mual dan muntah. Ujian pun dihentikan. Namun demikian dia bertekad akan tetap mengikuti ujian SNMPTN pada hari kedua besok.
Dua peserta lainnya yang melapor ke panitia untuk bisa ikut ujian di kantor Panlok USU, yakni Vincent Huberta seharusnya ujian di gedung lama FE USU dan Sri Rahayu seharusnya ujian di Yayasan Shafiyatul.
Memang, sebelumnya panitia mengimbau bila ada peserta yang sakit/opname di Rumah Sakit sehingga tidak bisa mengikuti ujian dilokasi yang telah ditentukan diminta agar keluarganya dapat melapor ke Kantor Panlok USU Jl dr T Mansyur Kampus USU (Cikal). Panitia memfasilitasi pelaksanaan ujiannya di rumah sakit dimana peserta tersebut menjalani perawatan dengan menempatkan petugas pengawas disana.
Selain Vincent dan Sri Rahayu terdapat beberapa peserta lainnya yang ujian di kantor Panlok USU karena ada yang tersesat sehingga terlambat menemukan lokasi ujiannyaSecara terpisah, Koordinator Humas SNMPTN Unimed Nasrun Nasution menyebutkan terdapat dua peserta ujian SNMPTN di Unimed yang memerlukan petugas pengawas pendamping. Salah seorang peserta itu merupakan penderita tunanetra dan seorang lagi menderita lumpuh.
Materi ujian SNMPTN hari kedua, Rabu [1/6] besok yang diujikan terdiri dari Tes Bidang Studi IPA (Matematika, Biologi, Kimia & Fisika) untuk kelompok IPA dan Tes Bidang Studi IPS (Sosiologi, Sejarah, Geografi, & Ekonomi) untuk kelompok IPS.
Sedangkan ujian keterampilan dikhususkan bagi program studi tertentu akan dilaksanakan pada 3 sampai 4 Juni 2011.
Untuk jenis ujian tertulis dibagi dalam kategori Tes Potensi Akademik (TPA) dan Tes Bidang Studi Prediktif (TBSP) yang melingkupi tes Bidang Studi Dasar terdiri atas mata ujian Matematika Dasar, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris. Sementara untuk tes Bidang Studi IPA terdiri atas mata ujian Matematika, Fisika, Kimia, dan Biologi, sedangkan tes Bidang Studi IPS terdiri atas mata ujian Sosiologi, Sejarah, Geografi, dan Ekonomi.(aje)

sumber: sini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Cheap Web Hosting