Selasa, 14 Juni 2011

Ada 400 Kursi Beasiswa ke Australia Untuk Pegawai Negeri Kota Malang

MALANG, FisMat C++ Kabar gembira datang untuk Pegawai Negeri Kota Malang, Jawa Timur. Bagi yang tak memiliki biaya untuk melanjutkan kuliah ke perguruan tinggi untuk S2 dan S3, pihak Developments Scholarship (ADS) Australia memberikan peluang beasiswa S2 dan S3 ke Australia.
Menurut Perwakilan Duta Besar Indonesia untuk Australia, Nunik kepada wartawan di Malang, Selasa (14/6/2011), Pemerintah Indonesia sudah bekerjasama dengan pemerintah Australia dalam hal beasiswa untuk S2 dan S3.

"Dalam kerjasama tersebut, diputuskan total beasiswa untuk S2 dan S3 seluruh Indonesia ada 400 orang. Sementara dari total itu, untuk Pegawai negeri Sipil (PNS) di Kota Malang, mendapat jatah sebanyak 226 orang," katanya.
Adapun sisa dari 226 orang itu katanya diambilkan dari kalangan umum, bukan PNS. "Silahkan siapa saja berhak untuk mengikutinya. Nanti akan diseleksi sesuai dengan ketentuan yang ada. Kalau lulus, akan diberangkatkan dan berhak mendapat beasiswa," terangnya.
Beasiswa tersebut, kata Nunik, diberikan untuk bidang-bidang studi yang menunjang tujuan peningkatan kemampuan sumber daya manusia (SDM) untuk Indoinesia. "Misalnya, tentang pertumbuhan ekonomi, tentang demokrasi, soal keamanan dan perdamaian," katanya.
Pendaftaran program beasiswa untuk mengikuti seleksi dibuka sejak 6 Juni lalu hingga 26 Agustus 2011. "Untuk persyaratan diantaranya, usia maksimal 42 tahun, IPK minimal 2,9, dan TOEFL minimal 500," ujarnya.

sumber: sini

Anis Baswedan: Permalukan Daerah Yang Mendukung Nyontek Masal

FisMat C++,JAKARTA--Rektor Universitas Paramadina Anis Baswedan meminta media untuk mempermalukan daerah yang anti terhadap upaya perbaikan pendidikan di dalam negeri. Hal itu menyikapi intimidasi kelompok masyarakat terhadap pengadu mencontek masal di SDN Gadel 2 Surabaya. 

"Mari media permalukan tempat itu, kan ini masalahnya bukan pada dinasnya kan. Tapi justru pada rakyat,"ujar Anis, di kantor Wapres, Selasa (14/6). 
Menurut Anis mereka bisa dilabeli pembela ketidakjujuran. Mereka adalah para pembela ketidakjujuran,  pembela koruptor .  "Berikan sorotan pada mereka-mereka yang memerangi kejujuran, soroti karena pasti malu,"jelasnya. 
Anis menilai banyak orang yang sudah tidak mempunyai rasa malu. "Banyak orang yang sudah tidak punya malu kan, tapi kalau rakyat banyak punya malu,"terangnya. 
Oleh karena itu, media memiliki peran ini. Dia berharap media membuat reportase tentang kebobrokan tempat itu.  "Bikin reportase khusus, jadikan cerita khusus, biarkan tempat itu malu, dan jadi perhatian,"ucapnya.
sumber: sini

Dinas Pendidikan Jabar Larang TK Untuk Belajar Calistung

FisMat C++Bandung -Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat melarang guru taman kanak-kanak (TK) mengajarkan pelajaran membaca, menulis, dan berhitung (calistung). "Dinas Pendidikan tidak menolerir anak TK belajar calistung. Kami sudah buat surat edarannya," kata Asep Rachmat dari Tim Pengembangan Kurikulum Dinas Pendidikan Jawa Barat, Senin, 13 Juni 2011.

Menurut Asep, sekolah dasar (SD) juga dilarang menerima siswa baru dengan syarat tes akademik. Tes itu berupa membaca, menulis, dan berhitung. "Kalau ada tes akademik masuk SD, perlu diberi sanksi keras," kata Asep menjawab pertanyaan guru TK di acara seminar Junior Scientist Award di Bandung, Senin, 13 Juni 2011.

Tes yang dibolehkan hanya potensi akademik atau psikotes. Tes itu berupa pengenalan bentuk benda atau warna oleh lulusan TK. Asep mengatakan, ada guru SD yang mau enak dengan menerima siswa baru yang sudah bisa membaca, menulis, dan berhitung.

Selain guru SD, orang tua juga banyak yang menuntut agar anaknya sudah bisa calistung di TK. Jika keinginan itu tidak dipenuhi, kata dia, TK bisa jadi kekurangan peminat. "Masalahnya, banyak pihak yang menuntut untuk belajar instan," ujar Asep.

Pengajar di Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Jawa Barat, Anna Musdalifah, mengatakan sebagian besar SD di Bandung hanya mau menerima lulusan TK yang sudah bisa calistung. Padahal pelajaran itu sebenarnya tidak ada dalam kurikulum TK. "Harusnya cuma bernyanyi, bermain, dan bercerita, dengan metode belajar yang menyenangkan untuk anak," kata Anna.

Cara itu menyesuaikan perkembangan otak anak. Di masa usia emas anak, ujar pengelola TK Mutiara Hati di Bandung itu, otak anak perlu rangsangan agar pertumbuhan otaknya maksimal. Dari beberapa contoh, dampak negatif anak yang dipaksakan belajar akan bermasalah saat duduk di bangku SD. "Anak jadi malas belajar terutama saat kelas 3 atau 4 karena merasa jenuh dan bosan," kata Anna.

ANWAR SISWADI



sumber: sini

M Nuh Resmikan Rumah Sakit Unair

FisMat C++Surabaya - Setelah mulai didirikan sejak tahun 2007 lalu, Rumah Sakit Universitas Airlangga (Unair) mulai hari ini siap dioperasikan. Pengoperasian ini diresmikan oleh Menteri Pendidikan M. Nuh dan Menteri Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi selaku Ketua Majelis Wali Amanah Airlangga, siang tadi.

Direktur Rumah Sakit Unair Prof. dr .Dikman Angsar, SpOG. menuturkan bahwa pembangunan rumah sakit ini bukan untuk menyaingi Rumah Sakit Dr. Soetomo yang selama ini dijadikan tempat praktek mahasiswa Fakultas Kedokteran Unair. "Rumah Sakit Unair kita fokuskan sebagai rumah sakit pendidikan dan rujukan, ini bisa mengurangi penumpukan pasien di beberapa rumah sakit," kata Dikman.

Saat ini RS Unair dibangun secara bertahap. Tahun 2007 dibangun gedung senilai Rp 9 miliar, tahun 2008 senilai Rp 6 miliar, dan tahun 2009 senilai Rp 312 miliar, dengan rincian Rp 31 miliar untuk pembangunan fisik gedung dan sisanya untuk membeli peralatan medis. Sementara itu, tahun lalu juga dilakukan perluasan bangunan dengan biaya Rp 130 miliar.

RS Unair dibangun di sisi gedung Rektorat Unair di kawasan Mulyorejo di lahan seluas 60 ribu meter persegi dengan total bangunan 40 ribu meter persegi dan memiliki delapan lantai.

Meskipun belum sepenuhnya rampung, rumah sakit ini sudah mulai beroperasi dan dilengkapi dengan 64 tempat tidur dan 110 tenaga medis, mulai dari perawat, dokter, hingga guru besar. "Para dokter senior di RSUD Dr. Soetomo juga membantu," imbuh dia.

Untuk menyelesaikan total pembangunan, rumah sakit ini masih memerlukan anggaran sekitar Rp 120 miliar lagi. "Mudah-mudahan dananya bisa cair (dari APBN) tahun ini," kata dia.

Meskipun belum rampung sepenuhnya, dari delapan lantai, setidaknya empat lantai saat ini sudah bisa dioperasikan dengan berbagai peralatan modern, seperti lima alat bedah jantung serta enam alat radiologi.

Menteri Pendidikan Muhammad Nuh meminta RS Unair agar bisa menjadipioneer rumah sakit pendidikan untuk pengembangan riset kedokteran. "Rumah sakit ini harus pegang dua kartu, satu pendidikan, satunya kesehatan," katanya.

Nuh sendiri berjanji akan memperjuangkan kebutuhan dana sebesar Rp 120 Miliar yang dibutuhkan RS Unair.

Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi selaku Ketua Majelis Wali Amanah Unair meminta rumah sakit ini juga harus mengedepankan pengabdian kepada masyarakat. "Rumah sakit ini jangan melupakan pengabdian kepada masyarakat," kata Sudi.



sumber: sini

Pendidikan Multikultural Hilang Dalam Mata Pelajaran PKn

FisMat C++Jakarta -Buku Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) SMA kelas X, IX, dan XI di berbagai sekolah di Jakarta, tidak satu pun yang menyebut istilah multikultural dalam uraian materinya. Kesimpulan ini diambil dari hasil penelitian Institute for Education Reform (IER) Universitas Paramadina terhadap 21 buku PKn dari 9 penerbit.

Retno Listyarti, peneliti IER, mengungkapkan bahwa kondisi ini jadi masalah karena dari hasil survey, sebagian besar guru tak bisa lepas dari buku teks.


Tak disebutnya secara eksplisit istilah multikultural dalam buku teks PKn dinilai berimplikasi pada praktek pembelajaran guru di kelas yang tidak juga membahas multikulturalisme kepada siswa.

"Kondisi ini diindikasi sebagai salah satu penyebab mengapa radikalisme menguat di kalangan generasi muda," kata Retno, Selasa, 14 Juni 2011 saat menjadi narasumber dalam Seminar Hasil Penelitian Buku Teks PKn SMA dan Refleksi Praktek Pembelajaran Multikultural.

Retno menilai, wajar buku-buku teks PKn tak memasukkan istilah multikultural. Sebabnya, dari hasil penelusurannya, istilah multikultural memang tak ada dalam Standar Kurikulum dan Kompetensi Dasar (SKKD) PKn. Istilah tersebut justru ditemukan dalam  buku Sosiologi. Peraturan di Indonesia yang memayungi pelaksanaan pendidikan multikultural dalam pendidikan formal juga sangat minim.

Istilah pendidikan formal ditemukan dalam Peraturan Presiden No. 7 tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (2009-2014). "Namun, sayangnya arah kebijakan pendidikan ini justru tidak diuraikan secara nyata dalam berbagai peraturan terkait kebijakan pendidikan di Indonesia," tutur Retno.

Meski demikian, menurut Retno, ada banyak pintu masuk bagi pengajaran multikulturalime dalam berbagai materi pembahasan mata pelajaran PKn. Pintu masuk ini seharusnya bisa dimanfaatkan pengajar.

Di kelas X SMA, nilai multikultural bisa masuk dalam pembahasan Harkat Martabat Manusia, Isu Gender, dan persamaan kedudukan warga negara. Sementara di kelas XI, nilai multikultural bisa dibahas saat menganalisis budaya demokrasi di Indonesia serta sistem hukum dan peradilan internasional. Sedangkan di kelas XII, multikultural bisa dibahas dalam materi tentang Pancasila sebagai ideologi terbuka dan globalisasi.



sumber: sini

Lukman Hakim Minta Dispen Kota Surabaya Lakukan Ujian Ulang Murid SDN Gadel 2 Surabaya

FisMat C++Jakarta - Wakil Ketua MPR, Lukman Hakim Saifuddin, meminta agar Kementerian Pendidikan membatalkan ujian nasional di SD Negeri Gadel II Surabaya. Selanjutnya, Kementerian diminta untuk mengadakan ujian ulang. "Ini sungguh tragedi yang amat mengusik kita," kata Lukman, Selasa, 14 Juni 2011.

Selain itu, Lukman juga meminta agar Pemerintah Jawa Timur menindak tegas aparatnya yang menghukum warganya yang mencoba berkata jujur. "Kalau dibiarkan, ini malah akan mengancam nilai kejujuran yang ada di masyarakat," kata politikus PPP ini. 

Praktek menyontek di SD Gadel Surabaya ini dilakukan seluruh siswa. Praktek ini terbongkar berkat laporan wali murid bernama Siami. Ia tidak terima anak lelakinya, Al, dipaksa oleh wali kelas berinisial Fat memperlihatkan lembar jawaban ujian nasionalnya kepada teman-teman sekelas. 

"Anak saya selalu saya ajari untuk jujur, tapi di sekolah malah diajari oleh gurunya untuk tidak jujur," kata Siami.

Siami semula tidak tahu anaknya diperlakukan demikian sebab Al tidak berani menceritakan masalah tersebut kepada orang tuanya. "Saya menyayangkan cara-cara wali kelas itu," kata Siami.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, tiga bulan sebelum UASBN, Al didoktrin untuk mau memberi contekan dengan dalih membantu teman-temannya serta membalas budi baik guru.

Wali kelas khawatir angka ketidaklulusan di sekolahnya tinggi karena dari hasil try out diketahui bahwa 25 persen dari 60 siswa dinyatakan tidak lulus. "Al siswa terpandai di kelasnya," kata Siami.

Siami telah berupaya memprotes masalah itu ke pihak sekolah, termasuk pada Fat dan kepala sekolah Sukatnam. Namun, jawaban yang ia terima berbelit-belit. Bahkan, nomor telepon genggam Fat yang semula diberikan pada Siami ternyata tidak bisa dihubungi.

Ny. Rum, tetangga Siami, mengatakan sejak diadakan pertemuan antara Siami dengan perwakilan warga di Balai Rukun Warga, Kamis, 9 Juni 2011, lalu, Siami sudah tidak kembali ke rumahnya. Pertemuan yang lebih mirip “pengadilan” terhadap Siami itu dihadiri oleh pejabat Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dinas Pendidikan Kecamatan Tandes dan polisi.

Upaya kejujuran yang diungkap Siami ini rupanya diprotes ibu-ibu di lingkungan dia tinggal. Beberapa saat setelah Siami menyuarakan kebohongan itu, ratusan massa, yang kebanyakan ibu-ibu, berteriak-teriak mengusir Siami ke luar dari kampung.  Ibu dua anak itu dianggap mencoreng nama baik SD Negeri Gadel II, terutama guru-guru dan siswa kelas VI.
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Cheap Web Hosting