Selasa, 08 November 2011

Anis Baswedan: Pelajar Indonesia Harus Jadi Global Player

Les Privat UI, Jakarta - Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan mengatakan,  pelajar Indonesia diharapkan dididik menjadi global player sebagai upaya meningkatkan kompetensinya secara mendunia. Hal itu, kata Anies, bisa dilakukan melalui metode pengajaran di sekolah atau universitas.
Tidak hanya pendidikan domestik, tetapi mendidik mereka agar menjadi global player, misal dengan penguasaan bahasa asing, integritas diri, kompetisi diri.
"Tidak hanya (pendidikan, red) domestik, tetapi mendidik mereka agar menjadi global player, misal dengan penguasaan bahasa asing, integritas diri, kompetisi diri," kata Anies, di Kampus Paramadina, Jakarta, Selasa (8/11/2011).
Jika diproyeksikan, papar Anies, saat ini hanya terdapat 13.000 generasi Indonesia yang berkelas dunia. Padahal, menurut sebuah penelitian, idealnya suatu bangsa memiliki 30.000 generasi berkelas dunia.
"Oleh karena itu, selama sepuluh tahun ke depan kita harus kerja keras. Kita siapkan generasi, sebagai manusia baru Indonesia, sehingga bisa memiliki potensi sebagai warga dunia," katanya.
Anies mencontohkan, saat ini ada mata kuliah Antikorupsi di Universitas Paramadina yang wajib diikuti para mahasiswanya. Hal ini diharapkan agar generasi menghindari dirinya dari tindakan korupsi.
Mengenai tingginya angka pengangguran, kata dia, jangan disikapi dengan kekhawatiran yang berlebihan. Jika perekonomian tumbuh, otomatis pengangguran akan berkurang.
"Soal pengangguran jangan takut, begitu ada peluang ekonomi, mereka akan tersedot. Jangan takut dengan surplus tenaga kerja terdidik, yang perlu dikhawatirkan jika terjadi defisit tenaga kerja terdidik," ujar Anies.
Ia menggambarkan, pada masa awal kemerdekaan, Indonesia memulai semuanya dari nol. Oleh karena itu, apa yang terjadi saat ini tak perlu ditakuti. 
"Dahulu saat Indonesia merdeka, 95 persen warganya buta huruf. Jadi kita memulai dari nol besar, maka kita perlu melihat bijak dan tetap mensyukuri atas apa yang kita raih," katanya.

sumber: sini

Diperlukan Evaluasi Terhadap Desentralisasi Pendidikan

Les Privat UI, Jakarta — Penerapan desentralisasi yang telah berjalan sepuluh tahun dinilai perlu dikaji ulang. Khusus pada bidang pendidikan perlu ada evaluasi terkait dampaknya terhadap peningkatan kualitas pendidikan. Sejak reformasi, desentralisasi diberlakukan hampir di semua bidang, kecuali pada lima hal, yaitu keuangan, agama, hukum, dan pertahanan. Sebelum akhirnya ada penambahan bidang, yaitu sektor pendidikan.
Sudah waktunya ada review menyeluruh tentang penerapan desentralisasi dan dampaknya pada kualitas pelayanan dasar terutama pendidikan
-- Hetifah Sjaifudian
Anggota Komisi X DPR, Hetifah Sjaifudian, mengatakan, desentralisasi perlu dikaji ulang mengingat setelah diotonomikan, evaluasi kualitas pelayanan dasar pendidikan tidak mengalami kemajuan yang signifikan.
"Sudah waktunya ada review menyeluruh tentang penerapan desentralisasi dan dampaknya pada kualitas pelayanan dasar, terutama pendidikan," kata Hetifah, Senin (7/11/2011), di Jakarta.
Ia mengungkapkan, review yang dimaksud harus menyangkut kajian kebijakan dan aspek legal desentralisasi. Misalnya, Undang-Undang 32 Tahun 2004 dan PP yang terkait dengan pembagian kewenangan dan urusan juga harus dievaluasi.
Sebelumnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menawarkan tiga pilihan pelaksanaan desentralisasi pendidikan. Namun, ketiga pilihan tersebut masih perlu dikaji dan dibicarakan dengan seluruh stakeholder yang ada.
Tiga pilihan yang ditawarkan oleh Kemdikbud, pertama adalah desentralisasi dilakukan tidak seragam. Artinya, hanya diberikan kepada daerah-daerah yang tingkat kesiapannya dinilai mencukupi.
Kedua, jika saat ini desentralisasi pendidikan sudah diterapkan sampai ke kabupaten/kota, nantinya desentralisasi pendidikan hanya akan diterapkan sampai ke tingkat provinsi. Dan ketiga, desentralisasi parsial. Artinya, dari semua tugas pendidikan, mulai dari menyusun kurikulum, dan sebagainya akan dipetakan mana yang menjadi kewenangan daerah, kewenangan provinsi, dan kewenangan pusat.
Opsi tersebut diberikan untuk mengatasi belum singkronnya antara kebijakan di pemerintah pusat dan daerah.
"Masing-masing opsi yang dikemukakan membutuhkan payung hukum yang menunjang, tidak bisa begitu saja menabrak aturan yang ada. Kecuali aturan tersebut direvisi terlebih dahulu," kata Hetifah.
Namun, ia menyadari, sentralisasi pendidikan belum dapat dilakukan sepenuhnya, melainkan bertahap. "Desentralisasi parsial di dunia pendidikan, saya kira itu yang paling mungkin," ujarnya.

sumber: sini

Sabtu, 06 Agustus 2011

Sulit Untuk Wujudkan Wajib Belajar 12 Tahun

Les Privat UI - Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) melalui Direktur Jenderal Pendidikan Menengah, Hamid Muhammad mengaku masih ada kesulitan untuk mewujudkan pendidikan wajib belajar 12 tahun.
Ia mengungkapkan, kesulitan utama untuk mewujudkan wajib belajar 12 tahun adalah terbatasnya anggaran yang dialokasikan Kemendiknas kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah.
Berdasarkan penjelasannya, tahun ini Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah hanya mendapatkan porsi anggaran sekitar Rp 5 triliun yang berasal dari APBN. Sedangkan untuk mendukung wajib belajar di Pendidikan Dasar, Kemdiknas tercatat sudah menggelontorkan dana Rp 42 triliun yang dibagi ke dalam Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sebesar Rp 18 triliun, Dana Alokasi Khusus (DAK) Rp 9 triliun dan tambahan dana dari pusat sekitar Rp 15 triliun.
"Itu persoalannya, di Pendidikan Menengah tidak ada subsidi BOS dan sebagainya, karena saat ini semua fokus mensukseskan wajib belajar 9 tahun," kata Hamid di Jakarta, Jumat (5/8/2011).
Hamid menyadari bahwa mutu pendidikan yang berkualitas harus didukung dengan pembiayaan yang mencukupi. Namun, ia mengaku tak ingin keterbatasan anggaran kemudian menjadi beban masyarakat.
Untuk itu ia berjanji akan segera memformulasikan secepat mungkin apa saja yang menjadi keluhan masyarakat. Termasuk mengatur mahalnya biaya pendidikan menengah yang saat ini semakin sulit untuk dikontrol. "Pemerintah harus turun tangan untuk membuat biaya pendidikan menjadi terjangkau, termasuk pemerintah kota dan provinsi," ujarnya.
Ia melanjutkan, saat ini dirinya sedang berupaya untuk meningkatkan anggaran Biaya Operasional Manajemen Mutu (BOMM) agar bisa menjangkau semua anak di pendidikan menengah.
Terlebih karena saat ini ledakan lulusan SMP yang ingin melanjutkan ke jenjang SMA dan SMK begitu besar, maka mau tidak mau pemerintah harus membuka kesempatan pendidikan menengah secara lebar.
"Saat ini BOMM termasuk dalam Rp 5 triliun itu, makanya salah satu yang akan kami dorong itu adalah peningkatan BOMM," terangnya.
Berdasarkan data Kemdiknas, dari 3,7 juta lulusan SMP, yang melanjutkan ke SMA/SMK hanya sekitar 2,2 juta. Sisanya, sebanyak 1,5 juta inilah yang menjadi pekerjaan rumah pemerintah. Karena jika tidak diperhatikan secara serius, maka para siswa lulusan SMP ini hanya mempunyai dua pilihan, yaitu menganggur atau bekerja.
"Jika tidak melanjutkan atau tidak mengikuti kursus, yang paling aman kalau mereka bekerja, lulusan SMP itu hanya menjadi TKI atau pekerja kasar. Inilah yang sedang saya bahas dengan Wakil Menteri Pendidikan Nasional," katanya.

sumber: sini

Rasa Khawatir Vena Melinda Terhadap Anjal

Les Privat UI - Menghadapi masalah pendidikan, anak jalanan (anjal) masih menjadi golongan termarjinalkan. Kementerian Pendidikan Nasional diharapkan lebih mempedulikannya.
Hal tersebut diungkapkan Vena Melinda, anggota DPR RI saat melakukan kunjungan reses di Taman Kanak-kanak Dharma Wanita Tosaren II, Kota Kediri, Jawa Timur, Jum'at (5/8/2011).
Menurut Vena, daya jangkau penanganan anjal oleh Kemendiknas masih belum menghasilkan sesuatu yang menggembirakan, bahkan terkesan adanya semacam faktor keterbatasan.
"Sebagai warga negara, mereka (anjal) ini juga mempunyai hak dalam pendidikan. Sementar dari kementerian (kemdiknas), coverage-nya mungkin belum menjangkau," kata Vena Melinda.
Wanita yang mengaku sangat peduli dalam masalah anjal ini menambahkan, selama ini, di kalangan dewan sendiri sudah ada political will dalam menyejahterakan anak jalanan. Salah satunya dengan cara terus mendorong Kemendiknas lebih proaktif dalam menangani pendidikan informal bagi golongan marjinal.
"Dan syukur, dari rapat kerja terakhir, saat saya masih di Komisi X lalu, dua sekolah untuk anjal, yaitu di Bantargebang dan Pejengkolan sudah dipantau Kemdiknas dan operasionalnya juga sudah dibantu," tutur Vena.
Selain kalangan dewan, lanjut Vena, sebenarnya di Indonesia ini tidak kurang jumlah pejuang pendidikan yang mempunyai idealisme dalam memperjuangkan peningkatan kualitas pendidikan. "Namun demikian, eksekutornya kan tetap di Kemediknas," lanjut artis yang terjun ke dunia politik dengan bergabung di Partai Demokrat ini.
Oleh sebab itu, menurutnya, memang diperlukan sebuah gerakan yang dilakukan semua elemen, baik legislatif, eksekutif, maupun masyarakat untuk bersatu padu dalam mengangkat kesejahteraan kalangan minoritas itu. "Kalau bukan kita sendiri, siapa lagi," pungkas wanita kelahiran Surabaya ini.

sumber: sini

Ketika Pramuka Peduli Akan Isu-Isu Global

Les Privat - Pramuka tidak lagi terbatas pada kegiatan-kegiatan yang memberikan bekal kecakapan hidup bagi generasi muda.
Gerakan pramuka kini juga dipandang potensial, untuk mengajak semua anggota pramuka baik dari kalangan anak-anak muda maupun orang dewasa untuk peduli dan berkontribusi secara nyata dalam berbagai masalah yang dihadapi dunia saat ini dan pada masa mendatang.
Untuk itu, gerakan pramuka di dunia juga berkembang dalam kepedulian terhadap isu-isu global yang menjadi perhatian dunia.
Pramuka juga mesti mengikuti perkembangan dunia saat ini yang mempengaruhi kehidupan setiap orang. Langkah-langkah kecil yang dilakukan anggota Pramuka dan organisasi Pramuka untuk berkontribusi mengubah kehidupan di dunia lebih baik, sejalan dengan insipirasi Bapak Pendiri Pramuka Dunia Robert Baden Powel yang mengatakan "Try to leave this world a little better than you found it" atau cobalah untuk meninggalkan dunia ini sedikit lebih baik dari yang kita temukan.
Dalam pelaksanaan Jambore Pramuka Dunia Ke-22 di Bumi Perkemahan Rinkaby, Kristianstad, Swedia, peserta muda dan dewasa dari 150 negara mendapat sosialisasi mengenai beragam isu-isu global mulai dari perubahan iklim, perdamaian, cara-cara menjalankan hidup yang ramah lingkungan, kerja sama untuk mengatasi masalah kemiskinan, masalah pekerja anak, hingga perlindungan terhadap hak-hak anak. Sosialisasi berbagai isu global tersebut dikemas dalam acara seminar, diskusi, dan permainan.  
Gerakan Pramuka juga terlibat intensif dalam isu perdamaian dunia. Selama pelaksanaan jambore beragam aktivitas dirancang supaya setiap orang mau menjalin persahabatan untuk membangun solidaritas bersama tanpa memandang perbedaan suku bangsa, negara, dan agama.
Gerakan Pramuka telah diakui pengaruhnya bagi perdamaian. Pada tahun 1981, UNESCO menganugerahkan penghargaan Perdamaian pada Gerakan pramuka Dunia. Sebab, Pramuka dipandang berkontribusi penting untuk mendidik anak-anak muda dalam semangat perdamaian, persahabatan, dan persaudaraan.
"Pramuka memberikan petualangan dalam hidup anak-anak muda. Membantu mereka melihat bagaimana seharusnya memandang dunia. Semangat kepramukaan membawa anak-anak muda dunia dapat membuat perubahan dengan mememgang pesan perdamaian. Sebab, Pramuka itu lintas dunia dan budaya, namun tetap memiliki rasa persaudaraan," kata Simon Rhee, Ketua Komite Pramuka Dunia.
Anggota Pramuka muda dan dewasa diajak untuk jadi penyampai pesan perdamaian. Dalam kegiatan Jambore, dukungan tiap anggota Pramuka sebagai duta perdamaian di negara masing-masing disampaikan secara tertulis di stand penyampai pesan perdamaian yang berisi komitmen untuk mulai melakukan langkah-langkah kecil menciptakan perdamaian usai kembali ke negaranya nanti. (Ester Lince Napitupulu, wartawati KOMPAS melaporkan dari Kristianstad, Swedia)

sumber: sini

Rekor MURI Untuk Maba ITB

Les Privat -- BANDUNG - Pelatihan The 7 Habits for New College Students yang diselenggarakan oleh Institut Teknologi Bandung (ITB) bekerja sama dengan Yayasan Dunamis berhasil memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) untuk kategori "Pelatihan Mahasiswa Baru Secara Pararel dengan Fasilitator Terbanyak, 135 Fasilitator di 67 Kelas." MURI mencatatkan rekor tersebut, Kamis (4/8/2011), di ITB.
Pelatihan The 7 Habits for New College Students diberikan kepada 3199 mahasiswa baru ITB dengan tujuan membekali para mahasiswa baru ini untuk memahami nilai ITB sebagai almamater dan mengembangkan potensi dalam pembentukan karakter. Kepala lembaga tahap persiapan bersama ITB, Ahmad Nuruddin mengatakan, sudah sejak beberapa tahun lalu ITB menggelar pelatihan-pelatihan semacam ini kepada para mahasiswa baru.
Namun sejak tahun lalu semua menjadi berbeda karena pelatihan diberikan secara institusi dan tidak lagi dilakukan terpisah-pisah di setiap jurusan atau program studi. Untuk materinya, Ahmad menjelaskan, tema pelatihan yang diberikan kepada mahasiswa baru selalu disesuaikan. Tahun lalu, sambungnya, mahasiswa baru ITB diberikan pelatihan dengan tema integrasi, prestasi dan komitmen (IPK). Sedangkan untuk tahun ini, pelatihan diadakan 2 kali. Pada Juni lalu pelatihan khusus untuk mahasiswa baru dari jalur undangan dengan tema materi motivasi.
"Tetapi yang paling besar adalah pelatihan 7 Habits ini, karena melibatkan semua mahasiswa baru dengan puluhan fasilitator," kata Ahmad dalam acara pemecahan rekor tersebut.
Ia mengungkapkan, yang terpenting adalah pelatihan ini sudah dilaksanakan dengan lancar, dirinya berharap pelatihan ini akan menjadi tonggak untuk pelatihan-pelatihan kepada mahasiswa baru di waktu yang akan datang.
"Yang lebih penting hasil pelatihan ini dapat membawa dampak berkelanjutan, dan membentukmindset mahasiswa ITB untuk menunjukkan jati dirinya sebagai putra dan putri terbaik. Mudah-mudahan dampak pelatihan ini akan terus tumbuh, dan tumbuh untuk semua generasi," ujarnya.

sumber: sini

Kamis, 04 Agustus 2011

BI Berikan Beasiswa Sebesar 9,22M

Les Privat FisMat-C, JAKARTA - Bank Indonesia pada tahun ini memberikan dana beasiswa sebesar Rp9,22 miliar kepada 2.960 mahasiswa strata 1 dari 63 perguruan tinggi di seluruh Indonesia.

Pemberian beasiswa secara simbolis diberikan Deputi Gubernur Bank Indonesia Muliaman D Hadad kepada empat perguruan tinggi di Jabodetabek yaitu Universitas Indonesia, Institut Pertanian Bogor, Universitas Negeri Jakarta, dan Universitas Islam Negeri Hidayatullah di Jakarta, Rabu.

Direktur SDM BI, Gatot Sugiono mengatakan program ini diberikan kepada mahasiswa program strata 1 yang kurang mampu, namun memiliki prestasi akademik yang baik guna menyelesaikan tugas akhir akademi atau studinya dan bersifat sosial serta tanpa ikatan dinas. "Jumlah penerima beasiswa meningkat teris dari tahun 2000 untuk 60 PT menjadi 63 PT mulai 2008," katanya.

Muliaman mengatakan sejak tahun 1980 sudah memberikan beasiswa dengan jumlah yang cukup besar dan akan diusahakan terus diperbesar setiap tahunnya.

Menurutnya, kondisi pendidikan di Indonesia selama ini tidak berubah banyak meski APBN sudah menyediakan anggaran sebesar 20 persen dari pengeluaran, sehingga perlu bantuan dari pihak lain untuk membantu mahasiswa yang kurang mampu. "BI akan sekuat mungkin mencari cara efektif untuk membantu lewat beasiswa, jadi ini harus dimaksimalkan karena kesempatan ini luar biasa," katanya.

Menurutnya, seperti halnya program financial inclusion, maka sektor pendidikan juga perlu peningkatan yang lebih inklusif yaitu memberikan akses yang besar ke semua masyarakat seperti halnya pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif. "Perlu desain sektor pendidikan yang lebih inklusif, sehingga perkembangan menjadi lebih berkualitas," katanya.

Wakil Rektor IPB Yonny Koesmaryono mengatakan sangat mengharapkan pemberian beasiswa tidak hanya sekadar uang tapi juga pelatihan-pelatihan sehingga dapat membantu kemampuan mahasiswa. "IPB, sebesar apapun itu adalah berkah dan pasti bermanfaat," katanya.
sumber: sini

Siswa SD Muhammadiyah I Krian Sidoarjo Juarai Kompetisi Matematika Internasional

Les Privat FisMat-C, SIDOARJO - Pavita Ardhani Sugiharto, siswa Sekolah Dasar (SD) Muhammadiyah I Krian, Sidoarjo, berhasil menjuarai lomba matematika tingkat internasional yang bartajuk "International Mathematic Contest" (IMC) 2011 yang digelar di Global Indian School di Singapura.

"Tidak ada persiapan khusus dalam perlombaan itu, hanya saja saya rutin dan tekun untuk mengikuti bimbingan belajar selama dalam masa karantina di Bogor," katanya kepada pers di Sidoarjo, Rabu.

Ia mengemukakan, dalam perlombaan tersebut, dirinya membawa pulang medali perunggu dan berhasil menyisihkan ratusan peserta dari berbagai negara di dunia. "Sekali lagi, tidak ada persiapan khusus hanya selama empat hari persiapan, saya memang mencoba untuk mendalami ilmu matematika yang telah diperoleh di sekolah dan juga lebih rutin mengerjakan soal untuk persiapannya di IMC 2011," katanya.

Siswa yang menyukai ilmu aljabar ini menjelaskan, dirinya berhasil menyabet medali perunggu saat bersaing bersama ratusan peserta dari berbagai negara.

Meski demikian, anak pasangan Sugiharto dan Rini Puspitasari ini mengaku belum sepenuhnya dapat mengerjakan 18 soal yang diberikan. Dari jumlah soal yang diberikan tersebut, Pavita mengaku kesulitan mengerjakan dua soal uraian yang diberikan.
"Saya kesulitan mengerjakan soal uraian. Karena diperintahkan harus menjelaskan secara detail," katanya.

Sedangkan, untuk sisa soal yakni delapan isian singkat serta delapan pilihan ganda mampu dia selesaikan dengan cepat.
Ia menceritakan, waktu 90 menit yang diberikan pun mampu dia gunakan semaksimal mungkin untuk menyelesaikan soal tersebut.
"Saya hanya kesulitan mengerjakan soal uraian saja, sedangkan isian singkat dan pilihan ganda bisa saya kerjakan," kata siswa yang mempunyai hobi membaca itu.

Dia mengungkapkan, saat lomba dirinya memang memfokuskan untuk mengerjakan isian singkat dan soal pilihan ganda. Pasalnya, dua model soal tersebut mempunyai bobot nilai yang cukup tinggi dibandingkan dengan soal uraian yang diberikan.

"Terlebih lagi, materi soal dalam dua model soal tersebut menjadi kegemarannya. Di antaranya, materi bilangan, kombinasi angka serta beberapa rumus kecepatan," katanya.

Kesuksesan Pavita memperoleh medali di Singapura memang tidak terlepas dari kecintaannya pada mata pelajaran hitung-menghitung ini.

Saat menginjak SD pun dia selalu aktif mengerjakan soal matematika baik itu soal dari guru matematika dan soal yang dia cari dalam jaringan(internet). "Minimal sehari mengerjakan dua soal matematika. Jika soal itu sulit, solusinya jangan mudah menyerah dan terus berusaha," katanya.

Sementara itu, Humas SD Muhammadiyah I Krian, Hamim Efendi mengaku bangga dengan prestasi anak didiknya yang mampu meraih prestasi di tingkat internasional itu. "Kami berharap, prestasi Pavita dapat diikuti siswa lain. Dan kami juga mempunyai komunitas 'sains' untuk menampung siswa-siswa yang gemar pada mata pelajaran tersebut. Diharapkan prestasi dari even nasional dan internasional terus lahir dari bakat dan prestasi siswa," katanya.

sumber: sini

Surat Ombudsman ke Disdik DKI

JAKARTA, Les Privat FisMat-C - Surat soal saran Ombudsman RI untuk Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI untuk pelaksanaan keputusan KIP terkait Dana BOS sudah dikirimkan, Rabu (3/8/2011) kemarin.
"Dengan demikian, Disdik DKI sudah bisa segera menindaklanjutinya. Janji Kepala Disdik DKI pada Juni lalu, kalau surat dari kami sudah diterima, paling lambat sepekan setelahnya semua kepala sekolah wajib membuka detil informasi penggunaan dana BOS kepada publik," kata anggota Ombudsman RI Budi Santoso, Kamis (4/8/2011).
Surat tersebut merupakan langkah lanjutan Ombudsman setelah sebelumnya mengundang Kepala Disdik DKI Taufik Hidayat untuk berdiskusi tentang banyaknya laporan penyelewengan dana BOS di sekolah-sekolah di Jakarta. Taufik akhirnya setuju membuka detil informasi dana BOS jika Ombudsman memberikan semacam surat petunjuk teknis berdasarkan keputusan KIP bulan lalu.
Dengan demikian, ICW dan sejumlah pihak yang melaporkan dugaan penyelewengan dana BOS di lima SMP di Jakarta kepada Polda Metro Jaya, berhak mendapatkan informasi selengkapnya penggunaan dana BOS dari kepala sekolah bersangkutan. Polisi pun lebih leluasa dalam melakukan penyidikan.
sumber: sini

LUCU!! Belum Kuliah Langsung Wisuda

AMBON, Les Privat FisMat-C - Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Provinsi Maluku, Salim Kairoty mengatakan, kasus penerimaan mahasiswa baru langsung wisuda dan tanpa melalui proses perkuliahan merupakan sebuah tindakan pelacuran terhadap dunia pendidikan.
"Kalau ada orang yang sama sekali tidak sekolah dan tidak kuliah lalu diberikan ijazah atau diwisuda tidaklah dibenarkan, sebab ini merupakan tindakan pelacuran terhadap dunia pendidikan," katanya di Ambon, Jumat (29/7/2011).
Disdikpora juga mengimbau oknum yang sengaja melakukan proses pembodohan intelek di masyarakat untuk memperkaya diri harus dihentikan, karena dalam dunia pendidikan formal atau informal seperti kelompok bermain, TK, SD hingga perguruan tinggi tetap melalui proses belajar mengajar.
Sehingga diharapkan agar tindakan yang merendahkan etika-etika pendidikan tanpa melalui jalur-jalur yang mestinya dihentikan karena membuat pembodohan intelek terhadap masyarakat.
Kasus seperti ini bisa terlihat dari oknum pengelola Universitas Graha Ga Utama Jombang,Jawa Timur cabang Kota Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru,Maluku yang diduga kuat telah melakukan penipuan terhadap puluhan calon mahasiswa, sesuai laporan ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Kepulauan Aru, Djukut Jonatan.
Oknum tersebut mematok Rp15 juta per calon mahasiswa dengan janji langsung diwisuda sarjana lengkap di Jombang tanpa melalui proses perkuliahan.
Menurut Salim, hal seperti ini sudah dilarang dalam UU nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional.
Dalam pasal 67 UU tersebut menyatakan, perseorangan, organisasi, atau penyelenggara pendidikan yang memberikan ijazah, sertifikat kompetensi, gelar akademik, profesi, dan atau vokasi tanpa hak diancam dengan pidana penjara paling lama sepuluh tahun atau denda paling banyak Rp 1 miliar.
Untuk perguruan tinggi yang sudah ditutup tapi masih tetap beroperasi saja dipidana, jadi kasus di Aru itu tidak boleh terjadi.
"Kami belum mendapatkan laporan resmi kasus di Dobo dan mengetahuinya dari pemberitaan media, namun bila ada pengaduan resmi dari masyarakat tentunya kami juga akan menyikapi itu kalau benar-benar terjadi," ujarnya.
Pemerintah daerah, khususnya Dinas Pendidikan setempat perlu melakukan pengawasan dan pemantauan secara ketat dan informasikan agar tidak ada keresahan di masyarakat.

sumber: sini

PTN Perlu Tambah Jumlah Doktor

YOGYAKARTA, Les Privat FisMat-C- Jumlah doktor di perguruan tinggi merupakan salah satu parameter kredibilitas lembaga pendidikan tersebut. Hal itu dikatakan Rektor Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, Edy Suandi Hamid, di Yogyakarta, Rabu (3/8/2011).
"Oleh karena itu, perguruan tinggi termasuk Universitas Islam Indonesia (UII) perlu terus menambah jumlah doktor untuk meningkatkan kualitas dan kredibilitas," kata Edy saat memberikan penyambutan delapan doktor baru UII, hari ini.
Menurut dia, dengan jumlah doktor yang terus bertambah, perkembangan universitas dalam melaksanakan tugas utamanya sebagai institusi pendidikan tinggi semakin meningkat.

Ia mengatakan, jumlah doktor di Indonesia hingga saat ini dinilai masih sangat minim. Dari total penduduk Indonesia sekitar 230 juta orang, hanya 23.000 orang yang menyandang gelar doktor.
"Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Tinggi (Dikti) mencatat pada 2010 pertambahan dosen berkualifikasi doktor hanya sekitar 3.500-4.000 orang. Indonesia juga dinilai terlambat mencetak doktor dibandingkan dengan negara lain," katanya.

Menurut dia, di Amerika Serikat, jumlah doktor telah mencapai 3,1 juta orang dan India memiliki 1,69 juta doktor. "Hal itu menuntut kita memiliki tanggung jawab dalam mendidik, membina, dan membekali mahasiswa sehingga nanti menjadi alumni yang dapat berperan dalam memperbaiki bangsa dan negara," katanya.
Ia mengatakan, delapan doktor baru UII itu terdiri atas tujuh orang lulusan perguruan tinggi luar negeri dan satu orang lulusan perguruan tinggi dalam negeri.
"Dengan delapan doktor baru yang lulus pada 2010-2011 itu, UII kini memiliki 85 dosen dengan jenjang pendidikan strata tiga atau doktoral," katanya.

sumber: sini

Banyak Sekolah Rawan Bencana

JAKARTA, Les Privat FisMat-CSebanyak 136.640 unit sekolah di Indonesia, mulai dari sekolah dasar hingga sekolah menengah atas, berdiri di atas wilayah yang rawan gempa bumi. Ini menyebabkan Indonesia termasuk negara dengan sekolah keempat terawan bencana di dunia.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengungkapkan hal tersebut di Jakarta, Kamis (4/8/2011) melalui pesan singkatnya.
Menurut Sutopo, dari 144.507 Sekolah Dasar, 109.401 sekolah atau 76 persen berada di provinsi dengan risiko gempa tinggi. Untuk Sekolah Luar Biasa, 1.147 sekolah dari total 1.455 sekolah atau 79 persen berisiko gempa tinggi.
Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebanyak 18 .855 sekolah dari total 26.277 sekolah atau 72 persen berada di daerah rawan bencana. Sementara itu Sekolah Menengah Atas 7.237 sekolah dari total 10.239 sekolah atau 71 persen berada di kawasan dengan risiko kegempaan yang tinggi.
"Berdasarkan data Bank Dunia tahun 2010, jumlah sekolah Indonesia termasuk empat yang terbanyak di dunia," ujar Sutopo.
"Sekolah merupakan komunitas yang sangat rentan terhadap bencana jika sekolah tidak aman. Di dunia terdapat 1,2 miliar a nak usia sekolah. Bagian besar dari kehidupan anak berlangsung di sekolah, tetapi sayang banyak bangunan sekolah berkualitas di bawah standar. 875 juta siswa di dunia yang berdiri di daerah rawan gempa termasuk di Indonesia," lanjut Sutopo.

sumber: sini

Rabu, 03 Agustus 2011

Hal-Hal Yang Perlu DIketahui Tentang IELTS

JAKARTA, Les Privat FisMat-C - Jika Anda memiliki rencana melanjutkan studi di luar negeri, kemampuan berbahasa Inggris menjadi kunci utama. Ada beberapa parameter yang dijadikan alat ukur untuk melihat kemampuan berbahasa Inggris seseorang. Selain TOEFL, ada pula IELTS (International English Language Testing System), tes yang diakui secara global untuk menguji kemampuan Anda dalam berbahasa Inggris. Yuk, mengenali IELTS lebih dalam, seperti dikutip dariHotcourses Indonesia.

Mengenal IELTS

IELTS adalah sebuah tes kemahiran bahasa Inggris yang membuktikan Anda memiliki standar tertentu dalam bahasa Inggris, baik untuk tujuan bekerja atau belajar. Tes yang akan dijalani untuk mengetahui empat keterampilan berbahasa yaitu mendengarkan, membaca, berbicara dan menulis.

IELTS diakui oleh institusi-institusi pendidikan di Inggris, Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru, Hong Kong, Irlandia, Afrika Selatan dan sejumlah badan profesional di seluruh dunia termasuk Dinas Imigrasi Selandia Baru dan Dewan Media Inggris General Medical. IELTS diterima oleh lebih dari 6.000 organisasi di seluruh dunia.

Nah, yang perlu Anda ketahui, IELTS tersedia dalam dua format yaitu Akademik dan Pelatihan Umum. Apa perbedaan keduanya?

• Tes Akademik adalah untuk siswa internasional yang ingin belajar di institusi pendidikan tinggi di negara berbahasa Inggris.
• Tes Pelatihan Umum cocok untuk orang yang ingin bermigrasi ke negara berbahasa Inggris atau bekerja untuk sebuah organisasi profesional.

Tesnya sendiri, untuk uji kemampuan mendengarkan dan berbicara dalam tes akademik dan pelatihan umum memiliki materi yang sama. Akan tetapi, untuk uji kemampuan membaca dan menulis disesuaikan masing-masing untuk keterampilan akademik atau keterampilan umum.

Lebih jauh tentang 4 aspek tes

1. Tes mendengarkan
Tes mendengarkan akan berlangsung selama 30 menit dengan 4 bagian dan 40 pertanyaan. Dalam tes ini, Anda akan uji mengenai pemahaman spesifik dan keseluruhan bahasa Inggris dalam berbagai konteks dan format.

2. Tes membaca 
Tes ini akan berlangsung selama 60 menit. Peserta tes akan menjawab 3 bagian yang terdiri dari 40 pertanyaan. Nah, dalam tes membaca ini, Anda perlu memahami teks secara rinci dan menunjukkan bahwa Anda memahami informasi rumit yang disediakan dalam bahasa Inggris.

3. Tes menulis 
Tes menulis berlangsung selama 60 menit. Peserta tes akan mengerjakan 2 tugas. Untuk menembus tes ini, Anda diharapkan  menggunakan bahasa Inggris untuk berbagai tujuan dan menunjukkan kemampuan Anda dalam menyesuaikan cara tulis untuk topik dan konteks yang berbeda. Struktur kalimat, kosa kata, penggunaan tata bahasa dan gaya akan dinilai.

4. Tes berbicara
Tes berbicara berlangsung selama 11-14 menit dan terdiri dari 3 bagian. Kandidat untuk Akademik dan Pelatihan Umum akan mendapatkan bentuk tes yang sama. Tes ini melibatkan wawancara individu dengan seorang guru dan mencakup berbagai topik dan konteks. Anda harus dapat membicarakan topik pribadi, memberikan pembicaraan singkat tanpa bantuan pada topik yang dipilih dan berkontribusi pada diskusi dua arah mengenai isu-isu yang lebih abstrak.

Apa itu "IELTS BAND"?

Setelah menjalani sejumlah rangkaian tes tersebut, Anda akan dinilai dan diberi "band score". Ingin mengetahui bagaimana para penguji mendefinisikan masing-masing dari 9 "band score"?

• skor 9 - pengguna ahli
• skor 8 - pengguna yang sangat baik
• skor 7 - pengguna yang baik
• skor 6 - pengguna kompeten
• skor 5 - pengguna sederhana
• skor 4 - pengguna terbatas
• skor 3 - pengguna sangat terbatas
• skor 2 - pengguna intermiten (hanya mengetahui informasi yang sangat mendasar)
• skor 1 - tidak memiliki kemampuan bahasa Inggris

Berapa biaya tes IELTS?
Untuk mencari tahu biaya dalam Rupiah, Anda dapat mengunjungi situs IELTS (http://www.ielts.org/test_centre_search/search_results.aspx).

Berapa skor yang diperlukan untuk masuk ke universitas?

Jika Anda bertujuan untuk belajar di sebuah institusi di Amerika Serikat, Kanada, Inggris atau Australia, skor IETLS yang harus dicapai pada umumnya adalah 6 - 6.5. Jika ingin memasukkan profesi seperti medis, maka persyaratan skor dapat berupa IELTS 7 atau lebih. Ada baiknya selalu mengecek dengan institusi atau organisasi terkait.

Lebih jauh, bisa mengunjungi www.ielts.org.

Bagaimana dengan TOEFL?

TOEFL juga merupakan tes untuk membuktikan kemampuan bahasa Inggris ketika mendaftar sebuah program akademis. TOEFL terkadang diakui oleh universitas di Inggris sebagai alternatif untuk IELTS. TOEFL adalah tes kemahiran berbahasa Inggris dari Amerika yang menggunakan bahasa Inggris Amerika, bukan Inggris (British) sehingga lebih diakui untuk universitas d Amerika Serikat.

Sumber: Hotcourses Indonesia

sumber: sini

PTN Mahal?

Les Privat FisMat-C - Pendidikan harus menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat, dan dunia industri.
Pemerintah adalah pihak yang paling bertanggung jawab membiayai pendidikan, termasuk pendidikan tinggi. Kenyataannya, anggaran pemerintah kita kurang memadai untuk mengelola pendidikan tinggi yang berkualitas.
Anggaran yang minim tidak sejalan dengan tuntutan menjadikan perguruan tinggi negeri (PTN) sebagai universitas kelas dunia. Oleh karena itu, cita-cita membentuk universitas riset hanyalah mimpi di siang bolong.
Ketika sebuah lembaga internasional mengumumkan peringkat universitas-universitas di dunia, kita merasa terabaikan. Yang masuk peringkat tersebut hanya beberapa universitas ternama di Indonesia, seperti ITB, UI, dan IPB. Padahal, jumlah perguruan tinggi di Indonesia sangat banyak.
Unit biaya pendidikan tinggi terkait erat dengan mutu penyelenggaraan pendidikan. Biaya rendah akan mengorbankan kualitas yang hendak dicapai. Peningkatan mutu dosen, aktivitas riset, dan pelaksanaan proses belajar-mengajar memerlukan biaya besar, dan itu semua merupakan satu kesatuan untuk menghasilkan sarjana yang kompeten.
Beberapa PTN sejak beberapa tahun terakhir telah berkreasi menciptakan jalur seleksi mahasiswa dengan biaya mahal. Fakultas kedokteran ada yang menawarkan biaya masuk hingga lebih dari Rp 150 juta. Bisa jadi, ke depan tidak ada lagi dokter dari keluarga miskin.
Jalur penerimaan mahasiswa dengan sistem reguler (berbiaya relatif murah) adalah 60 persen dari total bangku universitas. Peluang kuliah dengan biaya kelas rakyat inilah yang diperebutkan oleh ratusan ribu calon mahasiswa. Sementara 40 persen sisanya buat mahasiswa kaya.
PTN merasa sah-sah saja menawarkan program jalur mahal ini ke masyarakat. Alasannya, pendidikan di perguruan tinggi memerlukan biaya tidak sedikit dan subsidi pemerintah selama ini tidak pernah mencukupi. Dengan demikian, peluang menjadi mahasiswa lebih besar pada anak-anak yang orangtuanya memiliki banyak uang.
Apakah ini berarti pendidikan tinggi tengah mengarah pada kapitalisme? Bagaimana nasib bangsa ini jika pendidikan yang baik hanya dapat dinikmati oleh orang-orang kaya?
Tertutupnya pintu masuk ke perguruan tinggi bagi orang miskin—karena biaya pendidikan yang mahal—membuat kesempatan orang miskin untuk keluar dari keterpurukan ekonomi semakin terbatas. Padahal, jumlah orang miskin di Indonesia masih lebih dari 30 juta orang.
Internasionalisasi
Salah satu alternatif untuk mendanai perguruan tinggi adalah membuka kelas-kelas internasional. Sebagian PTN sudah membuka program studi internasional yang dapat menarik mahasiswa asing dengan perkuliahan berbahasa Inggris. Ini adalah langkah strategis untuk mendapatkan pemasukan dana dari mahasiswa asing.
Kekuatan besar yang mendorong perguruan tinggi untuk membuka jalur internasional adalah adanya globalisasi, kompetisi, dan tuntutan ekonomi. Program internasional akan menetapkan tarif SPP yang jauh lebih besar daripada tarif SPP lokal. Hal ini sah-sah saja karena perguruan tinggi di negara-negara lain juga menerapkan kebijakan ini. Dengan demikian, penerimaan dana oleh PTN menjadi lebih terjamin.
Yang kita harapkan adalah cara-cara mencari dana yang dilakukan PTN hendaknya tetap dalam koridor sehingga tidak memunculkan sinisme di kalangan masyarakat.
Kalau kita bandingkan dengan keadaan di luar negeri, mereka yang melanjutkan studi di perguruan tinggi adalah yang mampu otaknya dan mampu ekonominya untuk membayar SPP. Di Amerika Serikat (AS), yang namanya state university umumnya mematok biaya SPP lebih murah dibandingkan dengan universitas swasta. Namun, tetap saja masuk perguruan tinggi di AS mahal. Mahalnya SPP ini dipikul secara merata oleh mahasiswa, jadi tak ada mahasiswa yang karena kemampuan ekonominya tinggi jadi lebih berpeluang diterima.
Rintisan untuk membuka program internasional sebenarnya dimulai awal tahun 1980-an, ketika puluhan mahasiswa Malaysia menempuh pendidikan S-1 di IPB. Tahun 1990-an, Program Pascasarjana SEAMEO TROPMED UI menerima mahasiswa dari Asia Tenggara.
Kampus PTN yang besar dan megah sebenarnya dapat menjadi modal dasar untuk menampung mahasiswa asing. Sayangnya, kita hanya bisa membangun, tetapi tidak bisa merawat. Di luar negeri, perawatan sangat diperhatikan sehingga semua insan akademik betah di kampus.
Apabila predikat kampus internasional telah diraih, uang bisa mengalir ke universitas dari mahasiswa asing. Dosen-dosen yang pintar, energik, dan inovatif dapat direkrut sehingga universitas benar-benar didukung oleh SDM andal.
Peluang masuk perguruan tinggi harus dibuat sama untuk seluruh masyarakat. Perguruan tinggi wajib menetapkan uang bangku dan SPP standar yang berlaku umum. Standardisasi dilakukan setelah menghitung secara cermat subsidi dari pemerintah dan dana-dana yang dihasilkan dari kegiatan Tri Dharma (pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat).
Tanpa melupakan penelitian dasar, PTN juga bisa menjalin kerja sama riset dengan industri agar tidak mencari dana masyarakat dengan mematok biaya awal kuliah yang mencekik.
Kemdiknas dengan plafon anggaran 20 persen APBN harus lebih saksama lagi dalam mengalokasikan dana penyelenggaraan pendidikan di PTN. Isu tak sedap tentang rendahnya daya serap anggaran Kemdiknas seharusnya menjadi pemicu untuk merancang anggaran pendidikan secara lebih baik sehingga masyarakat dapat meraih pendidikan setinggi-tingginya dengan biaya terjangkau.
*Ali Khomsan Dosen FEMA IPB

sumber: sini

Selasa, 02 Agustus 2011

Cara Membuat Personal Statement

Les Privat FisMat-C- Sebagian besar aplikasi beasiswa mensyaratkan adanya surat pernyataan pribadi ataupersonal statement. Surat ini merupakan kesempatan bagi Anda untuk menunjukkan keunikan dan potensi yang dimiliki kepada dewan penilai. Bahkan, kekuatan personal statement ini akan menentukan apakah Anda layak menjadi pemenang diantara kandidat lainnya. Sebagai mahasiswa internasional perlu diberikan alasan mengapa Anda memilih kuliah di negara tertentu dan apa pelajaran yang akan bisa Anda dapatkan untuk membantu mencapai kesuksesan di masa depan. Jangan lupa, dalam penulisannya juga harus menunjukkan kemampuan bahasa Inggris yang baik.
Bagaimana membuat personal statement yang dahsyat? Tips yang dibuat oleh Hotcourses Indonesia ini mungkin bisa membantu. Silakan simak! 

First thing’s first:

Pertama, ketahuilah bahwa sebuah personal statement harus berisi pesan positif tentang diri Anda. Gunakan bahasa yang menunjukkan keunikan pribadi dan rasa antusias Anda terhadap kesempatan kuliah di perguruan tinggi tersebut. Gaya penulisan personal statement setiap orang berbeda. Ada yang menggunakan metode menulis esai, atau dengan membagi-bagikan bagian dalam bentuk paragraf.
Mulailah dengan menulis paragraf pengantar yang menarik perhatian pembaca.
- Jangan pernah copy-paste atau menjiplak personal statement orang lain. Plagiarisme dianggap sebagai hal yang sangat serius dalam dunia akademis dan melakukan pelanggaran. Jika ini terjadi tentu akan merugikan aplikasi Anda.      
- Jangan berbohong tentang kemampuan dan prestasi Anda. Sampaikan secara jujur dan carilah fakta penyeimbang yang bisa menjadi "promosi" diri Anda serta menjelaskan potensi Anda tanpa terkesan arogan.      
- Jangan menyertakan informasi yang tidak relevan dalam tulisan Anda. Ingatlah bahwa universitas hanya tertarik kepada Anda sebagai seorang mahasiswa. Mereka berharap untuk mengetahui bagaimana kepribadian Anda dan apakah bisa menyesuaikan diri dengan kehidupan akademik.
- Jangan menulis ulang informasi yang sudah tercantum dalam formulir aplikasi Anda. Kedua dokumen ini harus saling melengkapi, dengan campuran prestasi dan karakter pribadi yang meyakinkan.  
Program kuliah pilihan Anda 
Berikan alasan terbaik mengapa Anda ingin mempelajari jurusan kuliah yang Anda pilih. Jelaskan juga pemahaman Anda tentang apa saja yang diperlukan dalam pembelajaran program tersebut dan mengapa Anda adalah kandidat yang cocok. Jika satu personal statement Anda akan diajukan untuk beberapa program kuliah berbeda, carilah kesamaan mereka dan keterampilan yang dibutuhkan.
Keterampilan dan prestasi
Sangatlah menguntungkan jika Anda mencantumkan informasi tentang jenis keterampilan dan prestasi yang Anda miliki. Hal ini akan menunjukkan keaktifan Anda dalam kegiatan akademis maupun non-akademis. Cobalah untuk menghubungkan bakat Anda dengan apa yang dibutuhkan oleh program kuliah pilihan.
Hobi 
Anda bisa menyampaikan hobi Anda, misalnya kegiatan olahraga, kemampuan Anda berbahasa asing, alat musik yang Anda mainkan dan lainnya. Pikirkan bagaimana hobi Anda tersebut dapat dihubungkan dengan program pilihan atau keterampilan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan gelar.
Pengalaman kerja 
Sertakan informasi pengalaman kerja yang menurut Anda relevan dengan program kuliah pilihan. Kaitkan keterampilan Anda dalam pekerjaan tersebut dengan persyaratan pendaftaran unversitas.     

Rencana masa depan 
Tunjukkan pada universitas bahwa Anda sosok yang mempunyai motivasi tinggi. Jelaskan bagaimana Anda akan menggunakan pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh saat lulus nanti untuk mencapai cita-cita di masa depan.

Nah, setelah selesai menulis draf pertama, periksalah lagi untuk setiap kesalahan seperti tata bahasa, ejaan dan tanda baca. Baca lagi untuk memastikan personal statement Anda ditulis dalam gaya bahasa yang jelas dan ringkas. Sebuah personal statement dengan kesalahan tentu saja tidak akan memberikan kesan yang baik. Tunjukkan draf Anda ke teman, keluarga, atau guru untuk mendapat bantuan dan masukan dari mereka.
Personal statement bukan sekedar kesempatan bagi universitas untuk mengenal Anda, tetapi dapat juga menguntungkan Anda untuk mengetahui dengan jelas pikiran dan ambisi pribadi. Yang paling penting, bagaimana Anda bermaksud untuk mencapai cita-cita Anda. Kunci utama dalam penulisanpersonal statement adalah kejujuran. Jika Anda benar-benar ingin memelajari program yang Anda pilih, pasti akan terbukti dalam tulisan Anda.

sumber: sini

Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Untuk Mendapatkan Beasiswa

Les Privat FisMat-C - Apakah Anda sedang mempersiapkan aplikasi beasiswa? 10 hal di bawah ini perlu Anda perhatikan. Sederhana, tetapi kerap terlupakan. Padahal, sangat menentukan kemenangan Anda meraih sebuah beasiswa!
1. Identifikasi dan pelajari tujuan dari beasiswa tersebut
Siapa yang diinginkan pemberi donor untuk mendapatkan beasiswa ini? Mereka adalah kandidat yang paling memenuhi persyaratan sponsor secara formal maupun non-formal. Oleh karena itu, jika ingin memenangkan beasiswa, Anda harus memenuhi persyaratan yang disebutkan. Banyak kandidat yang hanya memenuhi persyaratan yang terlihat saja. Jangan lakukan ini! Periksa dengan teliti informasi dan rincian tentang tujuan sponsor dalam memberikan beasiswa. Dengan memenuhi tujuan sponsor, semakin meningkatkan kemungkinan Anda untuk menang.

2. Aktiflah berorganisasi


Perlu diketahui, pertimbangan yang digunakan komite beasiswa ternyata tidak hanya kandidat yang memiliki IPK tinggi. Sebaliknya, mereka terkadang mengincar kandidat yang aktif dalam berbagai kegiatan organisasi. Aktif di berbagai kegiatan dan organisasi akan membuat Anda tampak menonjol di mata pemberi beasiswa.

3. Perhatikan tenggat waktu pengumpulan berkas aplikasi
Kita tidak akan pernah tahu, berapa banyak kesempatan beasiswa yang hilang karena tenggat waktu. Ketika seorang kandidat mengirimkan banyak berkas lamaran beasiswa, hal ini bisa jadi akan membuat bingung. Berkas lamaran bisa jadi tertukar dan dikirimkan pada jadwal yang salah. Untuk menghindari hal ini, Anda harus menandainya di kalender atau di jadwal online.

Misalnya, pada kalender, tulis nama masing-masing beasiswa dan berikan warna merah pada harideadline. Berikan juga warna hitam seminggu sebelum deadline. Cobalah selesaikan aplikasi beasiswa pada hari yang ditandai hitam dan pastikan Anda menyelesaikan sebelum hari yang berwarna merah.

4. Mengoreksi aplikasi beasiswa


Koreksi, koreksi, dan koreksi. Hal ini perlu dilakukan untuk meningkatkan peluang Anda memenangkan beasiswa. Komite beasiswa biasanya tidak mempertimbangkan aplikasi beasiswa yang memiliki kesalahan yang besar. Beberapa hal yang perlu dicek, diantaranya: - Apakah Anda menuliskan alamat Anda dengan benar? - Apakah Anda menuliskan nama beasiswa dengan benar? - Bagaimana dengan nama koordinator anda? - Setelah anda memverifikasi informasi pada aplikasi Anda, periksa juga esai yang Anda tulis. Apakah ada kesalahan ejaan? Bagaimana dengan tata letak bahasa yang anda gunakan? Apakah header esai sudah memenuhi standar format?

Hanya butuh sedikit waktu untuk membuat Anda menjadi pemenang!

5. Cari, cari, dan cari! 


Ketekunan adalah salah satu kunci untuk mendapatkan beasiswa. Mencari beasiswa yang baik terkadang merupakan hal yang sulit. Setiap orang pernah merasakan mencari informasi beasiswa lebih dari dua jam tanpa mendapatkan beasiswa yang cocok dengan dirinya. Namun, jangan menyerah. Anda dapat berhenti di hari itu, lalu lanjutkan pencarian di esok hari. Pikirkan ini, jika Anda semakin keras mencari beasiswa yang cocok untuk Anda, maka akan semakin banyak peluang yang Anda miliki. Jadi teruslah mencari dan Anda akan mendapatkannya.

6. Mengatur lingkungan sekitar dan waktu Anda
Menjaga waktu agar tetap terorganisir merupakan salah satu kebiasaan paling penting dan harus selalu dikembangkan. Ini membantu waktu belajar Anda. Selain itu, membantu untuk mendapatkan beasiswa yang akan Anda dapatkan. Ketika keadaan sekeliling Anda sudah terorganisir dengan baik, hal ini akan membuat Anda lebih mudah berkonsentrasi pada aplikasi beasiswa Anda. Di sisi lain, ketika Anda sudah teratur, Anda dengan mudah membunuh waktu luang dan memenuhi tenggat waktu. Jadi, tetaplah terorganisir!7. Tulislah daftar prestasi Anda dalam sebuah resume

Seringkali saat menulis aplikasi beasiswa, sulit mengingat beberapa bagian penting dari informasi pribadi Anda.  Misalnya, tanggal memulai sebuah pekerjaan, atau apa yang dikatakan oleh bos anda tentang pekerjaan Anda. Jadi, sebelum anda memulai menulis aplikasi, persiapkan resume prestasi Anda. Pada resume ini mencakup informasi penting seperti tanggal, ringkasan pekerjaan Anda serta rekomendasi dari seseorang yang berpengaruh.
8. Gunakan contoh-contoh konkret dalam esai Anda

Jika sebuah beasiswa mensyaratkan Anda untuk menulis sebuah esai, jangan menggunakan informasi abstrak. Gunakanlah hal-hal konkret dalam contoh tulisan Anda. Misalnya, daripada anda menulis esaia abstrak tentang relawan di perguruan tinggi, lebih baik tuliskan pengalaman Anda sebagai relawan di perguruan tinggi. Hal inilah yang dicari oleh sponsor beasiswa. Mereka ingin mendengar tentang Anda dan pengalaman Anda, bukan tentang topik abstrak.
9. Periksa kembali persyaratan kelayakan

Apakah beasiswa sudah memenuhi persyaratan yang dibutuhkan? Berapa IPK minimal? Memeriksa kembali persyaratan akan menghemat waktu  yang dihabiskan untuk menuliskan aplikasi beasiswa.
10. Hati-hati dengan penipuan atas nama beasiswa

Semakin banyaknya orang yang berburu beasiswa, maka semakin banyak pula orang-orang tak bertanggungjawab yang mencuri peluang. Oleh karena itu, kenalilah tanda-tanda penipuan yang menawarkan beasiswa. Jika ada aturan yang mengatakan beasiswa yang akan diberikan membutuhkan uang untuk mendapatkannya, kemungkinan besar itu adalah penipuan. Tapi, terkadang penipuan tidak meminta uang saja. Ada juga penipuan yang meminta informasi pribadi. Sehingga, para penipu bisa melakukan pencurian identitas atau kejahatan lainnya dengan menggunakan informasi pribadi Anda.

sumber: sini

Guru Malas Kena Sanksi

SUNGAI RAYA, Les Privat FisMat-C — Kepala Dinas Pendidikan Kubu Raya Frans Randus mengatakan, pihaknya tak segan memberikan sanksi bagi guru yang malas mengajar selama bulan Ramadhan. Menurut dia, berpuasa tidak bisa dijadikan alasan bagi seseorang untuk tidak bekerja. Hal itu telah disampaikan kepada semua kepala sekolah dan pemangku kepentingan pendidikan untuk mengawasi bersama kinerja guru, baik pada saat maupun di luar bulan Ramadhan.
"Kinerja para guru akan menjadi sorotan utama bagi Pemkab Kubu Raya dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan. Kami tentu tidak main-main dalam menyikapi berbagai persoalan yang ada, khususnya dalam bidang pendidikan, terlebih jika mengetahui masih ada guru yang malas mengajar selama puasa," kata Frans di Sungai Raya, Selasa (2/8/2011).
Frans mengungkapkan, sanksi tegas harus diberikan kepada guru-guru yang tidak menjalankan tugas dengan baik. Selain itu, secara formal setiap guru harus memenuhi administrasi pendidikan, seperti mengisi daftar kehadiran.
"Kita tidak ingin ada guru yang malas mendapatkan tunjangan dan fasilitas seperti guru yang rajin mengajar," katanya.
Sanksi apa yang akan diberikan, lanjutnya, akan disesuaikan dengan ketentuan disiplin pegawai yang berlaku. "Bisa saja berupa penundaan pemberian gaji atau sejenisnya. Yang jelas sanksi tersebut dapat memberikan efek jera bagi para guru yang malas," kata Frans.
Dia menambahkan, kepala sekolah diharapkan dapat bertindak tegas. Jika ada guru yang tidak mengajar selama tiga hari berturut-turut, sudah seharusnya yang bersangkutan ditegur.
"Jika masih ngeyel, ya, diberi sanksi agar menimbulkan efek jera. Kepala sekolah memiliki peranan penting dalam menyukseskan program pendidikan di sekolah. Terlebih dengan diterapkan sistem otonomi sekolah, fungsi kepala sekolah semakin memiliki peranan penting terhadap keberhasilan pendidikan," katanya.





sumber: sini

Demo Guru Honorer di Bekasi

BEKASI, Les Privat FisMat-C - Sekitar 50 orang anggota Komite Guru Bekasi kembali berunjuk rasa di Kantor Wali Kota Bekasi, Selasa (2/8/2011).
Mereka menuntut agar ribuan tenaga honorer, terutama guru dan petugas tata usaha, diangkat sebagai pegawai negeri sipil. Demonstrasi dengan tuntutan yang sama sudah dilakukan berkali-kali oleh Komite Guru Bekasi sejak Juni 2011.
Ketua Komite Guru Bekasi Mukhlis Setiabudi mengatakan, Pelaksana Tugas Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi berjanji menindaklanjuti tuntutan itu. "Tetapi tuntutan belum juga dipenuhi sehingga kami terpaksa unjuk rasa," katanya.

sumber: sini

Studi di Luar Negeri

JAKARTA, Les Privat FisMat-C — Memberikan pendidikan terbaik bagi anak merupakan keinginan semua orangtua. Pilihannya, bisa jadi di dalam negeri, atau pun di luar negeri. Tergantung pada kemampuan ekonomi dan kemampuan si anak sendiri. Saat ini, anak-anak juga sudah mulai kritis dan bisa menentukan pilihannya sendiri. Bagaimana jika ia ingin melanjutkan studi di luar negeri?
Biasanya, anak akan mendapatkan gambaran sekolah setelah mereka mengetahui minat dan bakatnya. Setelah anak sudah memiliki persiapan yang matang dalam segi akademis dan mental, orangtua yang akan berperan untuk mewujudkannya. Tak mudah untuk menyekolahkan anak keluar negeri. Banyak yang harus disiapkan. Mulai dari biaya pendidikan, tempat tinggal, uang saku, hingga lain sebagainya.
"Banyak orangtua yang memulangkan anaknya dari luar negeri karena uang yang dimilikinya tidak cukup," ungkap Senior VP Head Of Marketing and Customer Proposition HSBC Ivy Widjaja, Sabtu (30/7/2011) di Jakarta.
Oleh karena itu, menurutnya, orangtua wajib membuat perhitungan yang matang tentang uang yang akan dikeluarkan selama anaknya sekolah di luar negeri.
"Misalnya saja, anak akan sekolah di Harvard University, ia harus mengeluarkan uang sekitar Rp 2,4 miliar. Ini termasuk tuition fee, tempat tinggal, dan uang asrama, melihat nilai tukar rupiah terhadap dollar AS," papar Ivy. Ia mengungkapkan, ada sejumlah program perencanaan pendidikan yang bisa dipilih orangtua. Perencanaan ini meliputi fasilitas perencanaan pendidikan terpadu untuk menunjang persiapan pendidikan di luar negeri. Fasilitas yang diberikan berupa perencanaan, baik dari sisi finansial maupun akademis.
"Mempersiapkan pendidikan pada dasarnya dilakukan sejak anak masih kecil sehingga dana pendidikan akan tersedia lebih optimal. Dengan adanya Education Planning, hal itu akan membantu mempersiapkan strategi investasi terbaik agar potensi anak dapat ditunjang oleh kemampuan finansial orangtua," kata Ivy. Dengan mengikuti berbagai program, seperti Education Planning, ia mengungkapkan, orangtua akan lebih terarah dalam mempersiapkan sejak dini studi bagi anaknya di luar negeri.
"Membantu mengetahui bakat anak, menentukan tujuan pendidikan, dan mempersiapkan dana pendidikan secara optimal sejak dini. Setelah itu, kita akan ikut membantu persiapan keberangkatan keluar negeri hingga anak berada di luar negeri," kata dia.

sumber: sini
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Cheap Web Hosting