Kamis, 21 Juli 2011

Pemkot Pontianak Gratiskan Pendidikan 600 Anak Miskin

PONTIANAK, Les Privat - Pemerintah Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, akan menggratiskan biaya sekolah sebanyak 600 anak dari keluarga miskin untuk jenjang SMP hingga SMA pada 2012.

"Satu siswa dalam program itu akan kami bantu sebesar Rp 1,8 juta/tahun sehingga anak-anak dari keluarga miskin bisa mengenyam pendidikan gratis mulai dari penyedian seragam sekolah, buku belajar, alat tulis, dan biaya masuk sekolah," kata Wali Kota Pontianak Sutarmidji, Kamis (21/7/2011).

Ia menjelaskan, program itu selain membantu anak dari keluarga miskin agar bisa mengeyam pendidikan hingga tingkat SMA juga secara tidak langsung membantu sekolah-sekolah swasta yang punya ruangan belajar tetapi tidak punya siswa baru.

"Kami akan mengarahkan anak-anak yang mendapat program itu ke sekolah-sekolah swasta yang punya ruang belajar tetapi muridnya sedikit seperti SMA Sultan Syarif Abdurrahman," kata Sutarmidji.

Dari sekitar 600 anak dari keluarga miskin itu, sekitar 300 disekolahkan di tingkat SMP dan sisanya tingkat SMA. "Semuanya akan disekolahkan di sekolah-sekolah swasta yang ada di Pontianak," ujarnya.

Untuk perekrutannya, menurut dia, diserahkan kepada Dinas Pendidikan Kota Pontianak karena yang dipilih memang betul-betul dari anak-anak dari keluarga miskin.

"Kami berencana program tersebut akan setiap tahun digulirkan sehingga bisa menyekolahkan anak-anak dari keluarga miskin dan secara tidak langsung membantu sekolah-sekolah swasta yang kesulitan dalam mencari siswa/siswi baru," kata Sutarmidji.

Dalam kesempatan itu, Wali Kota Pontianak mengatakan kota ini mendapat penghargaan sebagai Kota Layak Anak (KLA) oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

"Insa Allah saya akan hadir dalam penghargaan Kota Pontianak sebagai KLA dan dari berbagai pemerintah kabupaten/kota seluruh Indonesia oleh presiden di Ancol, Sabtu (23/7/2011)," katanya.

Menurut dia, ditetapkannya Kota Pontianak sebagai KLA karena telah berusaha meningkatkan pendidikan para anak-anak, kesehatan anak, penyedian tempat bermain, taman, jaminan kesehatan anak-anak sekolah mulai dari SD hingga SMP bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu, meskipun jumlahnya belum maksimal.

sumber: sini

Dua Bahas Paling Universal di Dunia

JAKARTA, FisMat.com — Pelatihan dan workshop dengan tajuk Premier Skills yang digalang bersama oleh British Council dan Liga Premier Inggris di Universitas Paramadina, Kamis (21/7/2011), bertujuan untuk membawa para peserta mengenal lebih jauh tentang dua bahasa paling universal di dunia, yaitu bahasa Inggris dan sepak bola. Kepala Badan Pengembangan Bahasa Inggris dari British Council, Danny Whitehead, mengakui sendiri hal itu.

"Kita tahu bahwa bahasa Inggris telah menjadi begitu populer di seluruh dunia dan merupakan bahasa internasional. Sama halnya dengan sepak bola, yang juga sangat populer di seluruh dunia dan merupakan bahasa internasional," kata penggemar klub sepak bola Inggris, Wigan Athletic, itu.

"Jadi kami ingin menggabungkan kekuatan yang sepak bola dan bahasa Inggris miliki untuk menghadirkan motivasi bagi anak-anak mempelajari bahasa Inggris. Tapi tidak hanya itu, mereka juga belajar tentang kerja sama tim, fair play, cara hidup sehat, serta cara untuk menjadi anggota komunitas (masyarakat) yang baik. Oleh karena itulah, sepak bola Inggris memotivasi anak-anak untuk mengerti hal-hal ini."

British Council telah menjalankan program tersebut dengan total 11 negara di dunia. Pada kesempatan kali ini di Jakarta, Premier Skills sukses menghadirkan 400 guru bahasa Inggris dari semua sekolah tingkat SD, SMP, SMA, dan SMK di Jakarta. Sebelumnya, program yang sama sempat diadakan di Jawa Timur. Lalu, Whitehead juga mengungkapkan bahwa program ini bisa menjembatani anak-anak Indonesia dengan dunia internasional.

"Program bahasa Inggris ini bertujuan menyediakan kesempatan bagi anak-anak Indonesia untuk berkomunikasi dengan dunia, dan kesempatan bagi dunia untuk berkomunikasi dengan Indonesia," ungkap Whitehead.

Program Premier Skills diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan bahasa Inggris para siswa di berbagai daerah di Indonesia, tidak hanya secara teori, tetapi juga dalam praktiknya. Selama ini, banyak siswa yang memiliki nilai bahasa Inggris tinggi, tetapi gelagapan saat menggunakannya di dunia nyata.

"Apa yang kita bicarakan ketika sedang berbincang dengan teman? Kita bisa membicarakan tentang sepak bola atau kehidupan sehari-hari, tapi kita tidak akan membicarakan tentang grammar, tenses, dan sebagainya. Maka dari itu, program ini mengajarkan orang-orang tentang bahasa Inggris yang sebenarnya," kata pria berambut pirang itu.

Whitehead tidak setuju dengan anggapan bahwa sepak bola adalah olahraga untuk pria. "Faktanya, aku tidak setuju akan hal itu karena tahun lalu saat bergulirnya Piala AFF, aku datang menonton tiga pertandingan di stadion nasional. Aku menyaksikan pertandingan Indonesia melawan Malaysia, Thailand, dan Filipina. Sungguh hebat melihat begitu banyak wanita dan anak kecil bergabung dalam kerumunan penonton," ujarnya.

"Aku tidak berpikir bahwa sepak bola adalah olahraga pria. Aku rasa banyak perempuan yang tertarik juga pada sepak bola—walau mungkin mereka hanya tertarik pada Irfan Bachdim," seloroh Whitehead.

sumber: sini

Sampoerna Gandeng ExxonMobil Luncurkan SMA Berstandar Internasional

BOGOR, FisMat-C.com — Putera Sampoerna Foundation bekerja sama dengan ExxonMobil meluncurkan sekolah berasrama jenjang sekolah menengah atas (SMA) dan berstandar internasional pertama di Indonesia. Sekolah ini khusus diperuntukkan bagi siswa dan siswi berprestasi dari keluarga prasejahtera di seluruh Indonesia.

Managing Director Putera Sampoerna Foundation Nenny Soemawinata mengatakan, ada sebanyak 200 siswa dan siswi yang telah lolos melewati tahapan seleksi ketat dan berhasil menyisihkan lebih dari 1.000 pendaftar dari seluruh Indonesia untuk mendapatkan beasiswa penuh dengan nilai total sebesar 3,15 juta dollar AS dari ExxonMobil Foundation.

"Beasiswa itu untuk membiayai pendidikan selama tiga tahun selama menempuh pendidikan di Sampoerna Academy Bogor Campus," kata Nenny, Kamis (21/7/2011), di Sampoerna Academy Bogor Campus, Caringin, Bogor.

Para siswa dan siswi yang terpilih adalah mereka yang telah menyisihkan lebih dari 1.000 pendaftar dari berbagai daerah di Indonesia. Proses seleksi dibagi dalam lima tahap seleksi yang ketat, yakni seleksi dokumen, tes akademis, tes psikologi, tes wawancara, focus group discussion (FGD), serta kunjungan ke rumah calon siswa (home visit).

"Masyarakat membutuhkan pengembangan kualitas dan kesempatan memperoleh pendidikan untuk melahirkan pemimpin masa depan terbaik di Indonesia. Melalui sekolah ini, kami ingin memberikan kesempatan bagi para siswa berprestasi yang kurang mampu sehingga mereka dapat membawa perubahan positif bagi keluarga, komunitas, dan daerah asal mereka," tutur Nenny.

Sampoerna Academy Bogor Campus terdiri atas siswa-siswi dari seluruh pelosok daerah di Indonesia, antara lain Sumatera, Kalimantan, Nusa Tenggara Timur (NTT), hingga Papua Barat. Selain itu, sejumlah siswa ataupun siswi ada juga yang berasal dari wilayah operasi ExxonMobil, di antaranya Blora, Cepu, dan Bojonegoro, Jawa Timur.

"Kami sengaja ingin menciptakan kultur keragaman budaya di Sampoerna Academy sehingga mereka juga dapat belajar untuk saling menghormati perbedaan budaya dan menghargainya," jelas Nenny.

Lebih jauh Nenny menjelaskan, Sampoerna Academy ini mengadaptasi kurikulum pendidikan berskala internasional dari Cambridge University dengan kurikulum nasional atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

"Konsep pendidikan kami juga adalah pendidikan asrama atau boarding education," katanya.

Sementara itu, Bupati Bogor, Rahmat Yasin mengatakan, pihaknya sangat mendukung dengan dibukanya sekolah Sampoerna Academy Bogor Campus di wilayah kabupaten Bogor, Jawa Barat. Ia berharap sekolah ini kelak dapat mencetak lebih banyak siswa dan siswi berprestasi dan menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lainnya agar kualitas pendidikan di Indonesia terus meningkat.

"Kami juga sudah menyimak, bahwa siswa-siswi Sampoerna tidak hanya pintar secara akademis, tetapi memiliki jiwa kepemimpinan dan rasa tanggung jawab sosial yang tinggi," ungkapnya.

Sebagai informasi, Putera Sampoerna Foundation pada tahun 2009 sudah membuka Sampoerna Academy di Malang dan Palembang, di mana siswa dan siswi di Malang mayoritas berasal dari wilayah Jawa Timur, sedangkan siswa siswi di Palembang berasal dari Sumatera dan Kalimantan. Total keseluruhan siswa
siswi di seluruh Sampoerna Academy saat ini mencapai 993 siswa dengan 525 siswa dan siswi baru angkatan 2011/2012. Tahun ini, Putera Sampoerna Foundation berencana untuk meresmikan Sampoerna Academy di Bali.

sumber: sini

Pembahasan Soal SIMAK UI 2011 (no. 30 kode soal:615)

Lempeng konduktor memiliki kerapa tan muatan  dan bola konduktor bermassa mbermuatan +q digantungkan pada lempeng tersebut dengan benang sutra panjang l. sudut  yang terbentuk kecil sekali, seperti pada tampak pada gambar. Nilai x adalah….

jawab:
Selemgkapnya ada disini
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Cheap Web Hosting