Rabu, 01 Juni 2011

Awas Joki di Hari Kedua SNMPTN


FisMat C++, MAKASSAR - Pelaksanaan hari pertama tes penerimaan mahasiswa baru melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) untuk panitia lokal (panlok) 82 Universitas Hasanuddin dan panlok 80 Universitas Negeri Makassar (UNM)-UIN Alauddin berlangsung aman. Namun kedua panlok SNMPTN di Makassar ini masih terus mewaspadai adanya kecurangan pada pelaksanaan ujian untuk hari kedua, Rabu (1/6/2011).

"Unrtuk hari pertama yang mengkhwatirkan adalah distribusi soal ada yang kurang ada juga yang lebih. Selanjutnya untuk hari kedua kita antisipasi joki karena biasanya joki biasanya ditemukan di hari kedua," ujar Humas Unhas M Dahlan Abubakar MHum di kampus Unhas Tamalanrea, Makassar, Rabu (1/6/2011).

Untuk mengantisipasi joki, ia mengatakan agar peserta tidak percaya dengan jawaban dari siapapun karena setiap peserta akan memiliki soal yang berbeda. "Dalam ruangan tersebut ada empat kode soal sehingga soal si A akan berbeda dengan soal si B dan C sehingga jawaban soal mereka juga berbeda," tambah Dahlan. Olehnya itu, peserta diharapkan mengerjakan soal secara mandiri.

Peserta SNMPTN untuk Panlok 82 Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar mencapai 21.645 peserta sedangkan jumlah pendaftar SNMPTN di Panlok 80 UNM-UIN sebanyak 13.206 peserta.

Untuk pengamanan SNMPTN panlok 82 Unhas menggunakan 2.300 orang pengawas untuk tiga wilayah (IPA, IPS, dan IPC) dengan 1.088 ruangan. Mereka akan diawasi oleh pengawas ruangan. Sementara panlok 80 UNM-UIN Alauddin menggunakan 577 ruangan dengan jumlah pengwas sebanyak 1.238 orang.

Selanjutnya untuk pengamanan di luar ruangan ada satpam kampus, satpam sekolah, dan pihak kepolisian.

Sementara itu, Rektor Unhas Prof Dr dr Idrus A Paturusi mengatakan, untuk mengantisipasi ternjadinya kecurangan pada saat SNMPTN panitia menggunakan sistem acak pada peserta.

"Untuk peserta yang lulus 2009 dan 2010 itu punya ruangan yang berbeda sementara untuk peserta yang lulus 2011 punya ruangan tersendiri sehingga mereka tidak bisa saling tukar jawaban," ujar Idrus. Belajar dari pengalaman tahun sebelumnya, peserta yang merupakan oknum joki SNMPTN merupakan peserta yang lulus tahun sebelumnya.

Selain itu, panitia SNMPTN juga menggunakan Anti crime device (ACD) yang langsung menggarismerah peserta yang melakukan kesalahan yakni LJU (lembar jawaban ujian) yang digaris merah adalah jika beberapa peserta memiliki sedikitnya 10 jawaban yang salah atau 6 jumlah jawaban salah dengan pola yang sama.

"Anti crime device (ACD) akan langsung menggarismerah peserta yang diketahui melakukan kesalahan seperti ini," ujar Idrus.

Sesuai ketentuan Panitia Pusat SNMPTN, LJU hanya boleh diisi dengan pensil 2B saja, kecuali kalau pernyataan dan tandatangan menggunakan balpoin. Pengisian dengan alat tulis lain (tinta, pensil H, dan sebagainya) akan berakibat isian tersebut tidak terbaca oleh computer. LJU tidak boleh kotor, robek, terlipat atau basah. Jika terjadi kesalahan dalam pengisian, hapuslah bagian yang salah dengan karet penghapus yang baik, sampai bersih, lalu isi kembali data yang benar.

Pada waktu menghitamkan satu bulatan, harus sehitam mungkin, tetapi jangan sampai merusak kertas (LJU). Seluruh bulatan harus dihitamkan sampai penuh dan jangan sampai keluar dari bulatan. Jika dalam satu kolom yang sama ada dua atau lebih bulatan yang dihitamkan, maka isian tersebut salah.

sumber: sini
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Cheap Web Hosting