Selasa, 07 Juni 2011

Belanda Tawarkan Kolaborasi Pendidikan Dengan Indonesia

BALI, FisMat C++ Pemahaman dan kesiapan Indonesia mewujudkan internasionalisasi di bidang pendidikan tinggi perlu diwujudkan dengan kolaborasi yang signifikan dengan negara-negara di dunia sebagai partner. Meningkatnya pergerakan komunitas internasional di seluruh dunia seiring globalisasi perlu dipahami secepatnya.
Demikian diungkapkan Direktur Nuffic Neso Indonesia Marrik Bellen saat membuka seminar dan workshop "Internationalisation on Higher Education: Challenges and Opportunities for Indonesian-Dutch Academic Collaboration" di Bali, Selasa (7/6/2011).

Seminar yang dilaksanakan atas kerjasama Nuffic Neso Indonesia dan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementrian Pendidikan Nasional (Dikti Kemdiknas) ini diselenggarakan selama dua hari hingga Rabu (8/6/2011).
Marrik mengatakan, seminar ini menjadi satu titik utama yang membuka kesempatan berbagi informasi antara Pemerintah Belanda dan Indonesia mengenai konsep internasionalisasi pendidikan tinggi. Menurutnya, perlu dibangun dan diperkuat sebuah forum yang berkesinambungan untuk saling memahami dan berbagi tentang manfaat dari kerjasama pendidikan tinggi antara kedua negara.
"Saya pikir ini adalah sesi berbagi tentang informasi yang akan membantu kita semua, institusi pendidikan tinggi, untuk membuka celah kerjasama studi khususnya di Belanda dan apa saja mengenai informasi dan manfaat dari kolaborasi ini," ujar Marrik.
Adapun seminar ini diikuti 30 pimpinan perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia, di antaranya Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS), Universitas Padjajaran (Unpad), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI Bandung), Unika Soegijapranata, Universitas Tarumanegara (Untar) dan lain-lainnya.
Hadir sebagai pembicara di hari pertama seminar adalah Drs Tom Loran (Course Director-Applied Earth Sciences Senior Project Officer di University of Twente), Belanda; Prof Ahmad Jazidie (Direktur Kelembagaan Dikti Kemdiknas); Prof Safri Nugraha (Guru Besar Fakultas Hukum UI), dan lain-lainnya.
Marrik berharap, Nuffic Neso Indonesia dapat mendampingi perguruan-perguruan tinggi Indonesia dalam mempersiapkan pergerakan para akademisi dari dan ke Belanda. Menurut data Nuffic Neso, sampai saat ini ada lebih dari 1.500 program studi internasional di Belanda.

sumber: sini

Tiap Tahun Kemkominfo Sediakan 190 Beasiswa

MAKASSAR, FisMat C++ Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) setiap tahun menyediakan sedikitnya 150 beasiswa untukchief information officer, dan 40 beasiswa pascasarjana khusus program ilmu komunikasi.
"Program untuk master teknologi informasi dan ilmu komunikasi ini disediakan setiap tahun untuk pengembangan SDM di lingkup Kemkominfo," kata Kepala Badan Litbang dan SDM Kemkominfo Aizirman Djusan, Senin (6/6/2011) di Makassar.

Pada pembukaan Bimbingan Teknis Budaya Dokumentasi dan Sertifikasi Aparat Pemerintah Daerah Sulawesi Selatan di Makassar itu, ia mengatakan bahwa peningkatan kapasitas SDM pengelola informasi dilakukan dengan dua cara, yakni secara formal melalui jalur pendidikan, dan informal melalui pelatihan atau bimbingan teknis.
Khusus mengenai pemberian beasiswa S-2 untuk 40 orang, dia mengatakan bahwa 20 orang akan mendapat kesempatan belajar di Universitas Indonesia di Jakarta, dan 20 orang lainnya belajar di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Berkaitan dengan hal itu, dia mengatakan bahwa jajaran Kemkominfo di daerah dapat memanfaatkan kesempatan tersebut untuk meningkatkan kapasitasnya. Informasi beasiswa program 2011 dapat diakses pada layanan situs www.depkominfo.go.id atau www.dikti.go.id.

sumber: sini

Nyontek Masal di UN SD

SURABAYA, FisMat C++ Kasus contek massal saat ujian nasional (UN) 2011, tingkat Sekolah Dasar (SD), yang terjadi di SDN Gadel 2, Tandes, Surabaya diduga dilakukan secara sistematis.
"Kami merekomendasikan UN di SDN 2 Gadel tidak perlu diulang agar tidak merugikan murid dan orangtua, tapi kepsek, wali kelas dan guru F perlu mendapatkan sanksi administratif," kata anggota Tim Independen Pemkot Surabaya Prof Daniel M Rosyid di Surabaya, Minggu (5/6/2011).

Menurut dia, AL, siswa pintar di SDN itu yang mengerjakan jawaban soal untuk didistribusikan kepada rekan-rekannya, terpaksa memberikan contekan kepada teman-temannya, karena "perintah" dari oknum guru, bahkan sekolah itu sempat mengadakan "gladi resik" contek massal itu.
"Kami juga menemukan praktik bullying (menghardik) terhadap AL, karena itu kami merekomendasikan keluarga AL dilindungi oleh pihak kepolisian dari intimidasi. Ancaman tersebut berasal dari guru senior dalam hal ini, wali kelas dan sesama temannya," katanya.
Dalam pengakuannya, AL dipaksa memberikan contekan. "Guru saya, Pak F, yang menyuruh saya memberi contekan. Sebelum UN justru dia mengatakan kapan lagi saya bisa membalas budi para guru. Kata Pak F, apa tidak kasihan kalau teman saya tidak lulus," kata Daniel menirukan AL.
"Laporan kecurangan dari keluarga AL kepada Dinas Pendidikan (Disdik) Surabaya sudah menjadi kewajibannya. Laporan kecurangan ini harusnya direspons secepatnya. Kejujuran dari masyarakat harus dijaga dan jangan sampai ada kesan kalau jujur yang ajur (hancur)," katanya.
Sementara itu, anggota tim independen lainnya, Kresnayana Yahya, mengatakan, ada problem komunikasi dalam kasus mencontek massal tersebut.
"UN yang seharusnya menjadi tolak ukur, justru menciptakan tekanan kepada siswa, sehingga siswa cenderung merasa ketakutan untuk menolak jika diminta oleh guru," katanya.
Namun, Kepala Disdik Surabaya Sahudi belum dapat dikonfirmasi, sedangkan pihak kepolisian mengaku belum ada tindakan penjagaan khusus kepada AL dan keluarganya, karena polisi menilai kasus itu sebaiknya diselesaikan secara internal, bukan pidana.
Untuk menyukseskan praktik mencontek itu, wali kelas AL sempat melakukan tiga kali simulasi, sehingga masing-masing siswa sudah tahu perannya masing-masing dengan Al sebagai pemasok bahan contekan, lalu ada yang menggandakan jawaban contekan dan ada yang mengedarkannya ke kelas lain.

sumber: sini
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Cheap Web Hosting