Selasa, 14 Juni 2011

Ada 400 Kursi Beasiswa ke Australia Untuk Pegawai Negeri Kota Malang

MALANG, FisMat C++ Kabar gembira datang untuk Pegawai Negeri Kota Malang, Jawa Timur. Bagi yang tak memiliki biaya untuk melanjutkan kuliah ke perguruan tinggi untuk S2 dan S3, pihak Developments Scholarship (ADS) Australia memberikan peluang beasiswa S2 dan S3 ke Australia.
Menurut Perwakilan Duta Besar Indonesia untuk Australia, Nunik kepada wartawan di Malang, Selasa (14/6/2011), Pemerintah Indonesia sudah bekerjasama dengan pemerintah Australia dalam hal beasiswa untuk S2 dan S3.

"Dalam kerjasama tersebut, diputuskan total beasiswa untuk S2 dan S3 seluruh Indonesia ada 400 orang. Sementara dari total itu, untuk Pegawai negeri Sipil (PNS) di Kota Malang, mendapat jatah sebanyak 226 orang," katanya.
Adapun sisa dari 226 orang itu katanya diambilkan dari kalangan umum, bukan PNS. "Silahkan siapa saja berhak untuk mengikutinya. Nanti akan diseleksi sesuai dengan ketentuan yang ada. Kalau lulus, akan diberangkatkan dan berhak mendapat beasiswa," terangnya.
Beasiswa tersebut, kata Nunik, diberikan untuk bidang-bidang studi yang menunjang tujuan peningkatan kemampuan sumber daya manusia (SDM) untuk Indoinesia. "Misalnya, tentang pertumbuhan ekonomi, tentang demokrasi, soal keamanan dan perdamaian," katanya.
Pendaftaran program beasiswa untuk mengikuti seleksi dibuka sejak 6 Juni lalu hingga 26 Agustus 2011. "Untuk persyaratan diantaranya, usia maksimal 42 tahun, IPK minimal 2,9, dan TOEFL minimal 500," ujarnya.

sumber: sini

Anis Baswedan: Permalukan Daerah Yang Mendukung Nyontek Masal

FisMat C++,JAKARTA--Rektor Universitas Paramadina Anis Baswedan meminta media untuk mempermalukan daerah yang anti terhadap upaya perbaikan pendidikan di dalam negeri. Hal itu menyikapi intimidasi kelompok masyarakat terhadap pengadu mencontek masal di SDN Gadel 2 Surabaya. 

"Mari media permalukan tempat itu, kan ini masalahnya bukan pada dinasnya kan. Tapi justru pada rakyat,"ujar Anis, di kantor Wapres, Selasa (14/6). 
Menurut Anis mereka bisa dilabeli pembela ketidakjujuran. Mereka adalah para pembela ketidakjujuran,  pembela koruptor .  "Berikan sorotan pada mereka-mereka yang memerangi kejujuran, soroti karena pasti malu,"jelasnya. 
Anis menilai banyak orang yang sudah tidak mempunyai rasa malu. "Banyak orang yang sudah tidak punya malu kan, tapi kalau rakyat banyak punya malu,"terangnya. 
Oleh karena itu, media memiliki peran ini. Dia berharap media membuat reportase tentang kebobrokan tempat itu.  "Bikin reportase khusus, jadikan cerita khusus, biarkan tempat itu malu, dan jadi perhatian,"ucapnya.
sumber: sini

Dinas Pendidikan Jabar Larang TK Untuk Belajar Calistung

FisMat C++Bandung -Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat melarang guru taman kanak-kanak (TK) mengajarkan pelajaran membaca, menulis, dan berhitung (calistung). "Dinas Pendidikan tidak menolerir anak TK belajar calistung. Kami sudah buat surat edarannya," kata Asep Rachmat dari Tim Pengembangan Kurikulum Dinas Pendidikan Jawa Barat, Senin, 13 Juni 2011.

Menurut Asep, sekolah dasar (SD) juga dilarang menerima siswa baru dengan syarat tes akademik. Tes itu berupa membaca, menulis, dan berhitung. "Kalau ada tes akademik masuk SD, perlu diberi sanksi keras," kata Asep menjawab pertanyaan guru TK di acara seminar Junior Scientist Award di Bandung, Senin, 13 Juni 2011.

Tes yang dibolehkan hanya potensi akademik atau psikotes. Tes itu berupa pengenalan bentuk benda atau warna oleh lulusan TK. Asep mengatakan, ada guru SD yang mau enak dengan menerima siswa baru yang sudah bisa membaca, menulis, dan berhitung.

Selain guru SD, orang tua juga banyak yang menuntut agar anaknya sudah bisa calistung di TK. Jika keinginan itu tidak dipenuhi, kata dia, TK bisa jadi kekurangan peminat. "Masalahnya, banyak pihak yang menuntut untuk belajar instan," ujar Asep.

Pengajar di Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Jawa Barat, Anna Musdalifah, mengatakan sebagian besar SD di Bandung hanya mau menerima lulusan TK yang sudah bisa calistung. Padahal pelajaran itu sebenarnya tidak ada dalam kurikulum TK. "Harusnya cuma bernyanyi, bermain, dan bercerita, dengan metode belajar yang menyenangkan untuk anak," kata Anna.

Cara itu menyesuaikan perkembangan otak anak. Di masa usia emas anak, ujar pengelola TK Mutiara Hati di Bandung itu, otak anak perlu rangsangan agar pertumbuhan otaknya maksimal. Dari beberapa contoh, dampak negatif anak yang dipaksakan belajar akan bermasalah saat duduk di bangku SD. "Anak jadi malas belajar terutama saat kelas 3 atau 4 karena merasa jenuh dan bosan," kata Anna.

ANWAR SISWADI



sumber: sini

M Nuh Resmikan Rumah Sakit Unair

FisMat C++Surabaya - Setelah mulai didirikan sejak tahun 2007 lalu, Rumah Sakit Universitas Airlangga (Unair) mulai hari ini siap dioperasikan. Pengoperasian ini diresmikan oleh Menteri Pendidikan M. Nuh dan Menteri Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi selaku Ketua Majelis Wali Amanah Airlangga, siang tadi.

Direktur Rumah Sakit Unair Prof. dr .Dikman Angsar, SpOG. menuturkan bahwa pembangunan rumah sakit ini bukan untuk menyaingi Rumah Sakit Dr. Soetomo yang selama ini dijadikan tempat praktek mahasiswa Fakultas Kedokteran Unair. "Rumah Sakit Unair kita fokuskan sebagai rumah sakit pendidikan dan rujukan, ini bisa mengurangi penumpukan pasien di beberapa rumah sakit," kata Dikman.

Saat ini RS Unair dibangun secara bertahap. Tahun 2007 dibangun gedung senilai Rp 9 miliar, tahun 2008 senilai Rp 6 miliar, dan tahun 2009 senilai Rp 312 miliar, dengan rincian Rp 31 miliar untuk pembangunan fisik gedung dan sisanya untuk membeli peralatan medis. Sementara itu, tahun lalu juga dilakukan perluasan bangunan dengan biaya Rp 130 miliar.

RS Unair dibangun di sisi gedung Rektorat Unair di kawasan Mulyorejo di lahan seluas 60 ribu meter persegi dengan total bangunan 40 ribu meter persegi dan memiliki delapan lantai.

Meskipun belum sepenuhnya rampung, rumah sakit ini sudah mulai beroperasi dan dilengkapi dengan 64 tempat tidur dan 110 tenaga medis, mulai dari perawat, dokter, hingga guru besar. "Para dokter senior di RSUD Dr. Soetomo juga membantu," imbuh dia.

Untuk menyelesaikan total pembangunan, rumah sakit ini masih memerlukan anggaran sekitar Rp 120 miliar lagi. "Mudah-mudahan dananya bisa cair (dari APBN) tahun ini," kata dia.

Meskipun belum rampung sepenuhnya, dari delapan lantai, setidaknya empat lantai saat ini sudah bisa dioperasikan dengan berbagai peralatan modern, seperti lima alat bedah jantung serta enam alat radiologi.

Menteri Pendidikan Muhammad Nuh meminta RS Unair agar bisa menjadipioneer rumah sakit pendidikan untuk pengembangan riset kedokteran. "Rumah sakit ini harus pegang dua kartu, satu pendidikan, satunya kesehatan," katanya.

Nuh sendiri berjanji akan memperjuangkan kebutuhan dana sebesar Rp 120 Miliar yang dibutuhkan RS Unair.

Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi selaku Ketua Majelis Wali Amanah Unair meminta rumah sakit ini juga harus mengedepankan pengabdian kepada masyarakat. "Rumah sakit ini jangan melupakan pengabdian kepada masyarakat," kata Sudi.



sumber: sini

Pendidikan Multikultural Hilang Dalam Mata Pelajaran PKn

FisMat C++Jakarta -Buku Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) SMA kelas X, IX, dan XI di berbagai sekolah di Jakarta, tidak satu pun yang menyebut istilah multikultural dalam uraian materinya. Kesimpulan ini diambil dari hasil penelitian Institute for Education Reform (IER) Universitas Paramadina terhadap 21 buku PKn dari 9 penerbit.

Retno Listyarti, peneliti IER, mengungkapkan bahwa kondisi ini jadi masalah karena dari hasil survey, sebagian besar guru tak bisa lepas dari buku teks.


Tak disebutnya secara eksplisit istilah multikultural dalam buku teks PKn dinilai berimplikasi pada praktek pembelajaran guru di kelas yang tidak juga membahas multikulturalisme kepada siswa.

"Kondisi ini diindikasi sebagai salah satu penyebab mengapa radikalisme menguat di kalangan generasi muda," kata Retno, Selasa, 14 Juni 2011 saat menjadi narasumber dalam Seminar Hasil Penelitian Buku Teks PKn SMA dan Refleksi Praktek Pembelajaran Multikultural.

Retno menilai, wajar buku-buku teks PKn tak memasukkan istilah multikultural. Sebabnya, dari hasil penelusurannya, istilah multikultural memang tak ada dalam Standar Kurikulum dan Kompetensi Dasar (SKKD) PKn. Istilah tersebut justru ditemukan dalam  buku Sosiologi. Peraturan di Indonesia yang memayungi pelaksanaan pendidikan multikultural dalam pendidikan formal juga sangat minim.

Istilah pendidikan formal ditemukan dalam Peraturan Presiden No. 7 tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (2009-2014). "Namun, sayangnya arah kebijakan pendidikan ini justru tidak diuraikan secara nyata dalam berbagai peraturan terkait kebijakan pendidikan di Indonesia," tutur Retno.

Meski demikian, menurut Retno, ada banyak pintu masuk bagi pengajaran multikulturalime dalam berbagai materi pembahasan mata pelajaran PKn. Pintu masuk ini seharusnya bisa dimanfaatkan pengajar.

Di kelas X SMA, nilai multikultural bisa masuk dalam pembahasan Harkat Martabat Manusia, Isu Gender, dan persamaan kedudukan warga negara. Sementara di kelas XI, nilai multikultural bisa dibahas saat menganalisis budaya demokrasi di Indonesia serta sistem hukum dan peradilan internasional. Sedangkan di kelas XII, multikultural bisa dibahas dalam materi tentang Pancasila sebagai ideologi terbuka dan globalisasi.



sumber: sini

Lukman Hakim Minta Dispen Kota Surabaya Lakukan Ujian Ulang Murid SDN Gadel 2 Surabaya

FisMat C++Jakarta - Wakil Ketua MPR, Lukman Hakim Saifuddin, meminta agar Kementerian Pendidikan membatalkan ujian nasional di SD Negeri Gadel II Surabaya. Selanjutnya, Kementerian diminta untuk mengadakan ujian ulang. "Ini sungguh tragedi yang amat mengusik kita," kata Lukman, Selasa, 14 Juni 2011.

Selain itu, Lukman juga meminta agar Pemerintah Jawa Timur menindak tegas aparatnya yang menghukum warganya yang mencoba berkata jujur. "Kalau dibiarkan, ini malah akan mengancam nilai kejujuran yang ada di masyarakat," kata politikus PPP ini. 

Praktek menyontek di SD Gadel Surabaya ini dilakukan seluruh siswa. Praktek ini terbongkar berkat laporan wali murid bernama Siami. Ia tidak terima anak lelakinya, Al, dipaksa oleh wali kelas berinisial Fat memperlihatkan lembar jawaban ujian nasionalnya kepada teman-teman sekelas. 

"Anak saya selalu saya ajari untuk jujur, tapi di sekolah malah diajari oleh gurunya untuk tidak jujur," kata Siami.

Siami semula tidak tahu anaknya diperlakukan demikian sebab Al tidak berani menceritakan masalah tersebut kepada orang tuanya. "Saya menyayangkan cara-cara wali kelas itu," kata Siami.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, tiga bulan sebelum UASBN, Al didoktrin untuk mau memberi contekan dengan dalih membantu teman-temannya serta membalas budi baik guru.

Wali kelas khawatir angka ketidaklulusan di sekolahnya tinggi karena dari hasil try out diketahui bahwa 25 persen dari 60 siswa dinyatakan tidak lulus. "Al siswa terpandai di kelasnya," kata Siami.

Siami telah berupaya memprotes masalah itu ke pihak sekolah, termasuk pada Fat dan kepala sekolah Sukatnam. Namun, jawaban yang ia terima berbelit-belit. Bahkan, nomor telepon genggam Fat yang semula diberikan pada Siami ternyata tidak bisa dihubungi.

Ny. Rum, tetangga Siami, mengatakan sejak diadakan pertemuan antara Siami dengan perwakilan warga di Balai Rukun Warga, Kamis, 9 Juni 2011, lalu, Siami sudah tidak kembali ke rumahnya. Pertemuan yang lebih mirip “pengadilan” terhadap Siami itu dihadiri oleh pejabat Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dinas Pendidikan Kecamatan Tandes dan polisi.

Upaya kejujuran yang diungkap Siami ini rupanya diprotes ibu-ibu di lingkungan dia tinggal. Beberapa saat setelah Siami menyuarakan kebohongan itu, ratusan massa, yang kebanyakan ibu-ibu, berteriak-teriak mengusir Siami ke luar dari kampung.  Ibu dua anak itu dianggap mencoreng nama baik SD Negeri Gadel II, terutama guru-guru dan siswa kelas VI.

Minggu, 12 Juni 2011

PSB: Daya Tampung Sekolah di Jakarta Capai 226.267

FisMat C++, JAKARTA - Mulai dibukanya Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) untuk semua tingkatan sekolah di Jakarta tentu saja diiringi dengan daya tampung sekolah-sekolah di Jakarta. Daya tampung bagi pserta didik baru untuk tingkat SD, SMP, SMA, dan SMK mencapai 222.267 siswa.

Kadis Pendidikan DKI, Taufik Yudi, mengatakan sebanyak 90 persen kursi diberikan untuk peserta didik yang lulus ujian nasional, sedangkan lima persen diberikan untuk peserta didik yang berasal dari luar Jakarta dan lima persen sisanya diperuntukkan siswa memiliki prestasi khusus. 

"Pendaftaran PPDB tahun ajaran 2011/2012 dilakukan secara online dan tidak dipungut biaya apa pun. Proses pendaftaran hingga penerimaan siswa semuanya sudah dibiayai APBD DKI 2011, sehingga pendaftaran siswa di semua tingkatan jenjang pendidikan tidak dipungut biaya apa pun alias gratis," ujar Taufik, Kamis (9/6/2011) di gedung Balai Kota.

Untuk rincian daya tampung siswa sebanyak 222.267 siswa adalah untuk TK Negeri sebesar 330 siswa, SDN sebanyak 122.500 siswa, SMPN sebanyak 54.386 siswa, SMAN sebanyak 29.317 siswa dan SMKN sebanyak 15.714 siswa.

Taufik kembali menambahkan, pada formulir pendaftaran siswa tertulis gratis. Sehingga dirinya menghimbau orang tua murid jangan pernah dan jangan mau mengeluarkan biaya apa pun saat pendaftaran. Bila menemukan hal tersebut diharapkan segera laporkan ke Dinas Pendidikan DKI.



sumber: sini

SMAN 4 Pontianak Raih Penghargaan Adiwiyata

FisMat C++, PONTIANAK - Kini giliran Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 4 Pontianak yang meraih penghargaan tertinggi di bidang lingkungan untuk kategori sekolah peduli dan berbudaya lingkungan.

"Kami bangga dan senang akhirnya setelah 3 tahun berturut-turut mengikutinya dan jadi finalis, akhirnya tahun ini dari kota Pontianak, sekolah kami yang dapat Adiwiyata," ungkap Kepala SMAN 4, Fatmawati pada wartawan, Sabtu (11/6/2011).

Sebelumnya penghargaan Adiwiyata untuk sekolah di Pontianak diraih SDN 20 dan SDN 36 Pontianak, yang memang konsen terhadap lingkungan sekolah dan pendidikan lingkungan bagi para siswanya.

"Alhamdulillah, kota Pontianak tetap ada menerima Adiwiyata. Kemarin tanggal 7 Juni, saya langsung menerima dari Menteri Lingkungan Hidup dan Menteri Pendidikan Nasional," tambahnya.

Penyeleksian Adiwiyata ini sangat ketat mulai ditingkat kota hingga provinsi. Di provinsi sendiri ada 10 sekolah. "Dari 67 sekolah se-Indonesia, 4 diantaranya Kalbar yang menerima yakni SMAN 4 Pontianak, SMAN 2 Sambas, SMPN 3 Ketapang serta SDN 5 Sintang. Sebelum dapat penghargaan tim dari lingkungan pusat sudah memverifikasi untuk melhat kebenarannya dari portofolio sekolah kami. Dan syukur, kita bisa dapat," urai Fatmawati kembali.

Pihaknya juga mengucapkan terimakasih atas semua dukungan. Baik dari pemerintah kota, BLH kota dan provinsi, dinas pendidikan kota, Bank Kalbar, PT Pupuk Kaltim, orangtua siswa serta siswa itu sendiri.


sumber: sini

Kemendiknas Akan Larang MOS dan Pungutan Biaya di Sekolah

BANTEN, FisMat C++ Kementerian Pendidikan Nasional akan segera mengeluarkan peraturan menteri yang mengatur mengenai masa orientasi siswa (MOS) dan pungutan biaya di sekolah.
"Peraturan pemerintah (permen) tersebut akan mengatur tentang MOS, juga penarikan iuran dan sebagainya. Pada intinya dalam MOS atau OSPEK mohon dilakukan dengan tata cara yang tidak menimbulkan kekerasan", kata Sekretaris Jenderal Kemdiknas, Dodi Nandika, Sabtu (11/6/2011) di Serang, Banten.

Dodi menjelaskan, permen tersebut akan diberlakukan mulai dari pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga ke jenjang perguruan tinggi. Mengenai pungutan, sebagaimana diatur dalam UUD 1945 Pasal 31 dan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas), pendidikan dasar dan menengah pada hakikatnya harus tanpa biaya sehingga segala macam praktik pungutan dan dengan alasan apa pun tidak diperbolehkan sama sekali.
Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas telah ditetapkan, setiap warga negara berusia 7-15 tahun wajib mengikuti pendidikan dasar. Dalam Pasal 34 Ayat 2 disebutkan, pemerintah dan pemerintah daerah menjamin keterselenggaraan wajib belajar, minimal pada jenjang pendidikan dasar, tanpa memungut biaya.
Dalam Ayat 3 disebutkan, wajib belajar merupakan tanggung jawab negara yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi adanya praktik pengumpulan dana dari masyarakat saat pendaftaran sekolah itu, Mendiknas akan mengirimkan surat edaran ke setiap daerah.
"Surat edaran tersebut sedang kami buat dan akan segera dikirim ke setiap daerah karena musim pendaftaran siswa baru sudah mulai," ujar Dodi.
Larangan itu nantinya diutamakan terhadap alasan untuk membeli seragam atau alasan yang tidak jelas. Namun jika memang keperluan membeli itu mendesak, maka bisa saja pengadaan seragam dikoordinasi oleh sekolah. Namun, hal itu harus dilakukan dengan transparan, seperti adanya referensi harga yang sesuai di pasaran untuk diberikan kepada orangtua murid.

sumber: sini

Ketika Musim Daftar Sekolah Tiba

FisMat C++ MENJELANG penerimaan siswa atau peserta didik baru tahun ajaran 2011-2012, benih-benih nepotisme dan kolusi mencuat.


Jalur khusus penerimaan peserta didik baru (PPDB) berlabel jalur mandiri, mengundang diskriminasi pendidikan. Jalur ini memberi jatah anak pejabat, bebas hambatan persyaratan yang berlaku umum.

Dinas Pendidikan Nasional memberi jatah bangku di sekolah-sekolah negeri favorit. Proporsi jatah bangku antardaerah cenderung berbeda, termasuk kuota PPDB asal-usul daerah calon peserta didik.

Di Kota Pontianak misalnya, tahun ini Disdik tetap memberlakukan kuota lima persen untuk perserta luar kota. Penetapan kuota ini bisa ditolerir, karena pengelolaan sekolah negeri menjadi tanggungjawab dan berpijak keuangan Pemda masing-masing.

Yang bermasalah, pelegalan siswa titipan pejabat, seperti di Kota Kediri, Jawa Timur. Putra-putri pejabat diberi kuota 10 persen dari daya tampung sekolah favorit. Kebijakan PPDB ala Orba ini, jelas melanggar UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 

Setiap warga negara mempunyai hak dan kesempatan sama mengenyam pendidikan. Anak petani, nelayan, pengusaha, politikus, pejabat Muspida sampai presiden, sama kedudukannya. Tak boleh ada diskriminasi, prioritas maupun privilege

Tak ada hak khusus kekebalan yang diberikan negara untuk kelompok terbatas, baik atas kelahiran maupun bersyarat. Mendiknas M Nuh tak boleh hanya menilai jalur Mandiri sebagai kebijakan memalukan. 

Tidak juga cukup mengimbau daerah-daerah agar tak memberlakukan kebijakan diskriminatif dalam PPDB yang dimulai 4 Juli mendatang. Kemendiknas wajib menindak Disdik yang memberlakukan kebijakan diskriminatif, karena melawan UU. 

Fungsi monitoring dan pengawasan ketat selama PPDB wajib dilaksanakan. Jika tidak, potensi distorsi kebijakan relatif terbuka. Tahun ini, PPDB hanya menggunakan dasar nilai ujian nasional (NUN) murni. Sistemnya beda dengan tahun lalu yang menggunakan NUN plus tes. 

                                                                                                                          Benteng Terakhir
Pertimbangannya, syarat NUN dan tes rawan kolusi dan penyelundupan siswa titipan. Motifnya, uang dan sumbangan gedung. Fenomena kapitalisasi, komersialisasi dan privatisasi yang mengancam dunia pendidikan. 

Kesempatan sama bagi anak-anak bangsa menimbah ilmu berkualitas menjadi terbatas. Kebijakan Kemendiknas mengakomodir siswa berprestasi dari keluarga miskin, berpotensi melenceng dari good will penyediaan mutu pendidikan yang adil.

Indikasinya, kini sekolah-sekolah favorit berdalih sulit mendapat calon siswa miskin. Di tingkat perguruan tinggi negeri (PTN) juga "mengeluhkan" kelangkaan calon mahasiswa miskin yang berprestasi.

Padahal, sesuai amanat PP Nomor 66 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan, semua PTN wajib menampung 20 persen mahasiswa miskin yang mempunyai kompetensi akademik memadai.

Kran jalur khusus sebagai simbol komersialisasi dan diskriminasi pendidikan coba dibuka, baik di sekolah dasar, menengah dan atas maupun PTN. Risikonya, sekolah-sekolah berkualitas sarat anak-anak orang kaya dan anak pejabat, bukan anak warga miskin yang cerdas. 

Kita wajib mencegah penodaan keadilan pendidikan ini. Sektor pendidikan wajib kita selamatkan bersama. Jangan sampai dimensi pendidikan mengalami dekadensi, sebagaimana yang mengguncang sektor hukum dan politik di negeri kita.

Pendidikan harus kokoh sebagai benteng terakhir karut-marutnya negeri kita saat ini. Mari cegah diskriminasi dan komersialisasi PPDB di Bumi Khatulistiwa. Para kepala daerah sebagai tampuk tertinggi kekuasaan di daerah, wajib mengamalkan pendidikan adil dan murah bagi semua warga.

Transparansi PPDB, baik terkait syarat NUN, daya tampung dan biaya, jadi paramater ada-tidaknya diskriminasi dan komersialisasi pendidikan. Edukasi berkualitas siswa dan mahasiswa miskin yang cerdas, sejatinya "pintu" mengentas ketertinggalan dan kemiskinan Kalbar. 

Prinsipnya, makin banyak sumber daya manusia berkompetensi tinggi, kesuraman hidup warga Kalbar berangsur terkurangi. Ragam masalah sosial pun tereduksi seiring membaiknya mutu warga Kalbar yang terukur melalui indeks pembangunan manusia. Semoga!

PSB Online Mulai Digelar 20 Juni 2011

FisMat C++, BANJARMASIN - Penerimaan siswa baru online, dipastikan digelar mulai 20 Juni nanti. Sebanyak 11 SMAN, 3 SMKN, dan 32 SMPN, bakal mengelar sesuai jadwal Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Online dan Bakat Prestasi Tahun Pelajaran 2011/2012.

Untuk SMA dan SMK, pendaftaran bakal dibuka pada 20 hingga 22 Juni. Sedangkan SMP, dibuka pada 24 sampai 27 Juni.

Sementara untuk bakat prestasi, lulusan sebelum tahun 2010/2011, atau calon peserta didik yang berada di luar provinsi tempat pendaftaran dipisahkan.

Untuk SMP di SMPN 7, SMA di SMAN 2, dan SMK di SMKN 2, dengan jadwal pendaftaran yang sama, yakni 20 sampai 22 Juni untuk SMA dan SMK, 24 sampai 27 Juni untuk SMP. Semua PPDB, dilakukan pukul 08.00 wita sampai pukul 12.00 wita.

sumber: sini

PPDB Dimulai Dari Tanggal 7 Juni - 9 Juli 2011

JAKARTA, FisMat C++ Sejak 7 Juni-9 Juli 2011, pendaftaran peserta didik baru (PPDB) di seluruh tingkatan sekolah DKI Jakarta, mulai dari taman kanak-kanak (TK), sekolah menengah pertama negeri (SMPN), sekolah menengah atas negeri (SMAN), dan sekolah menengah kejuruan negeri (SMKN) sudah dimulai. Total daya tampung peserta didik baru di keempat tingkatan pendidikan tersebut mencapai 222.267 orang.

"Seluruh proses PPDB SD negeri, mulai dari pendaftaran sampai dengan pengumuman, dapat diakses oleh masyarakat melalui websitehttp://sd.ppdbdki.org, untuk SMPN, SMAN, dan SMKN bisa diakses melalui http://jakarta.siap-ppdb.com," kata Kepala Dinas Pendidikan DKI, Taufik Yudi Mulyanto, di Jakarta, Jumat (10/6/2011).
Berdasarkan data Dinas Pendidikan DKI, total daya tampung peserta didik baru tahun ajaran 2011/2012 mencapai 222.267 siswa. Dengan rincian daya tampung siswa untuk TK negeri 330 siswa, SDN 122.500 siswa, SMPN 54.386 siswa, SMAN 29.317 siswa, dan SMKN 15.714 siswa. Semua pendaftaran PPDB tahun ajaran 2011/2012 dilakukan secara real time online dan tidak dipungut biaya apa pun.
Berikut ini jadwal PPDB online, untuk SDN dimulai 7 Juni hingga 25 Juni, proses PPDB online SMPN dimulai 23 Juni hingga 7 Juli 2011, sedangkan SMAN dan SMKN dimulai 26 Juni hingga 9 Juli 2011.
"Saya tegaskan, pendaftar siswa baru gratis. Di formulir pendaftaran juga ada tertulis gratis. Saya imbau orangtua murid jangan pernah ada dan jangan mau mengeluarkan biaya apa pun saat pendaftaran. Kalau hal itu terjadi, harap segera laporkan ke Dinas Pendidikan DKI," ujar Taufik.
Sedangkan, bagi siswa yang asal sekolahnya berada di luar Provinsi DKI tetap mendapat kesempatan untuk melanjutkan pendidikannya di Jakarta. Pemprov DKI tetap memberikan kuota 10 persen bagi siswa dari luar daerah untuk bersekolah di Jakarta.

sumber: sini

Dinas Pendidikan DKI Jakarta Tidak Ada Pungutan Pada PPDB

JAKARTA (FisMat C++) – Dinas Pendidikan DKI Jakarta menjamin tidak ada pungutan biaya apapun pada proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Ini berlaku untuk sekolah negeri mulai tingkat SD hingga SMA.
Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Taufik Yudi Mulyanto, mengatakan sesuai dengan yang tercantum pada formulir pendaftaran, bahwa pendaftaran gratis. “Karenanya orang tua jangan pernah atau mau mengeluarkan uang sepeserpun untuk biaya pendaftaran sekolah bagi anaknya,” tegas Taufik di Balaikota, Kamis (9/6).

Bahkan ia menegaskan, bagi orangtua siswa untuk melaporkan jika terjadi permintaan bayaran dari pihak sekolah saat proses pendaftaran. Sama dengan tahun sebelumnya, Taufik menjelaskan seluruhnya akan dilakukan secara real time on line atau PPDB on line.
Taufik menjabarkan, jadwal PPDB online untuk kelas reguler, sekolah inklusi, sekolah standar nasional (SSN) dan kelas Internasional dimulai 7 Juni 2011. Rinciannya, untuk SD Negeri akan dibuka sejak 7-25 Juni 2011, SMP Negeri dibuka sejak 23 Juni-7 Juli 2011, dan SMA/SMK Negeri 26 Juni-9 Juli 2011.
Seluruh proses penerimaan SD, kata dia, mulai dari pendaftaran sampai dengan pengumuman dapat diakses oleh masyarakat melalui website http://sd.ppdbdki.org. Sedangkan, tingkatk SMP, dan SMA/SMK bisa diakses melalui http://jakarta.siap-ppdb.com.
Sementara itu, untuk tahun ajaran ini daya tampung siswa baru di Jakarta mencapai 200 ribu siswa. Dari penerimaan tersebut, Dinas Pendidikan DKI Jakarta menyediakan daya tampung siswa baik tingkat SD Negeri, SMP Negeri, dan SMA/SMK Negeri sebanyak 222.267 siswa.
Taufik mengatakan, jumlah itu terbagi sebanyak 90 persen bagi siswa lulus ujian nasional, 5 persen siswa berasal dari luar Jakarta dan 5 persen bagi siswa berprestasi khusus.
Dirinci oleh Taufik, daya tampung siswa untuk TK Negeri sebesar 330 siswa, SDN sebanyak 122.500 siswa, SMPN sebanyak 54.386 siswa, SMAN sebanyak 29.317 siswa dan SMKN sebanyak 15.714 siswa.
Taufik mengatakan, jadwal PPDB online untuk kelas reguler, sekolah inklusi, sekolah standar nasional (SSN) dan kelas Internasional sudah dimulai 7 Juni 2011. Rinciannya, untuk SD Negeri akan dibuka sejak 7-25 Juni 2011, SMP Negeri dibuka sejak 23 Juni-7 Juli 2011, dan SMA/SMK Negeri 26 Juni-9 Juli 2011.
sumber: sini

Dosen UIN Jakarta Mendapatkan Penghargaan Exellence In Education

JAKARTA, FisMat C++ Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah yang juga menjabat sebagai Kepala Pusat Bahasa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Muhammad Zuhdi, mendapatkan penghargaan Excellence in Education dalam acara Australian Alumni Award 2011.

Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Duta Besar Australia untuk Indonesia, Greg Moriarty, Sabtu (11/6/2011) malam, di Ballroom Hotel Four Seasons, Jakarta. "Ini suatu kegiatan yang mengakui prestasi luar biasa oleh sekelompok warga Indonesia yang menonjol dalam bidang pilihan mereka. Merupakan pengalaman yang mengesankan bagi kami untuk menyaksikan begitu banyak warga Indonesia yang kembali dari studi mereka di Australia dan memberikan sumbangsih yang signifikan bagi kemajuan Indonesia," kata Greg saat memberikan sambutan.
Dalam kesempatan terpisah, Muhammad Zuhdi mengaku sangat terkejut menerima penghargaan tersebut. Ia berharap, penghargaan yang diterimanya dapat membuat dirinya lebih tertantang untuk memberikan sumbangsih yang lebih signifikan terhadap dunia pendidikan di Indonesia.
"Tentu saya senang, tetapi lebih kepada surprise. Penghargaan ini merupakan tantangan, mudah-mudahan ke depan saya bisa berpikir lebih kreatif dan menawarkan sesuatu yang lebih produktif lagi," ujar pria yang juga berkecimpung di dunia pendidikan anak usia dini (PAUD) dengan memproduksi filmJalan Sesama (Sesame Street versi Indonesia) ini.
Australian Alumni Award adalah sebuah penghargaan yang diberikan oleh Pemerintah Australia atas sumbangan signifikan dari warga Indonesia yang telah menuntut ilmu di sekolah, universitas, dan akademi teknik Australia ketika mereka kembali ke Tanah Air. Semua nominasi dalam penghargaan ini sepenuhnya ditentukan oleh masyarakat melalui www.ozmate.org dan pemenangnya diputuskan oleh panel independen sesama alumni yang akuntabel.
"Rasanya film itulah (Jalan Sesama) yang memberikan nilai lebih kepada saya. Dan, saya kira Pemerintah Australia sangat menghargai potensi lokal sehingga bukan lagi sekadar mendapatkan ilmu lalu ditelan mentah-mentah untuk diterapkan di sini, tapi bagaimana mempertimbangkan muatan lokal untuk disertakan dalam film ini. Mungkin itulah salah satu pertimbangan mereka (tim panelis) memilih saya sebagai penerima penghargaan ini," ujar Zuhdi.

sumber: sini

Edu Games Agar Anak Senang Belajar

JAKARTA, FisMat C++ Orangtua kerap kesulitan menghadapi anak yang malas belajar. Sering kali dibutuhkan cara belajar yang bagi anak serasa bermain. Salah satu metode belajar sambil bermain itu dihadirkan dalam produk Edu-Games. Dengan Edu-Games, anak-anak menjadi senang belajar karena dirancang sesuai dengan kerja otak anak dan menyenangkan.

"Susah banget kalau nyuruh belajar. Maunya main terus. Apalagi, kalau sudah di depan PS (Play Station)," ujar salah seorang pengunjung Jakarta Fair Kemayoran 2011, Mimi, mengenai anaknya, ketika dijumpai Kompas.com, Sabtu (11/6/2011).
Produk yang ditawarkan oleh Edu-Games sebagai software pendidikan anak-anak cukup beragam dan dibagi berdasarkan usia. Ada produk Balita untuk usia 5 tahun ke bawah, Kiki Kelinci untuk 2-7 tahun, Junior untuk 2-6 tahun, Smart untuk 2-8 tahun, Emmo untuk 2-8 tahun, Petualangan untuk 4-10 tahun, Keliling Dunia untuk 5-10 tahun, Belajar Bahasa Inggris untuk 5-12 tahun, dan Billy & Tracy untuk 8-12 tahun.
"Kalau yang ini anak saya pasti suka. Ini kan bentuknya games gitu. Jadi, dia juga pasti semangat dan tidak malas lagi," ungkap Mimi, yang datang ke Jakarta Fair Kemayoran 2011 ini bersama dengan kedua anaknya dan suaminya.
Selama Jakarta Fair Kemayoran ini berlangsung, paket Edu-Games dijual seharga Rp 286.000 dari harga asli Rp 411.000. Namun, Edu-Games ini juga bisa dibeli terpisah per CD dengan harga Rp 58.000.
Edu-Games merupakan software games, tetapi dikombinasikan dengan pelajaran anak, seperti Matematika, Bahasa Inggris, Bahasa Mandarin, dan Geografi. Ingin mencoba?

sumber: sini

Sabtu, 11 Juni 2011

Joko Santoso Harapkan Robot Karya Mahasiswa Bisa Dijadikan Industri

YOGYAKARTA, FisMat C++ Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional Joko Santoso mengharapkan, robot karya mahasiswa tidak hanya merupakan karya yang ditujukan untuk mengikuti kejuaraan. Tetapi, bisa juga memberikan manfaat bagi sektor ekonomi dan industri. Hal itu disampaikan Joko di sela pembukaan Kontes Robot Nasional (KRN) 2011, di Grha Sabha Pramana, Universitas Gadjah Mada, Sabtu (11/6/2011).

"Dengan demikian, hasil karya robotika para mahasiswa itu tidak hanya berhenti pada sisi kejuaraan, tetapi juga ditindaklanjuti untuk kepentingan kedua bidang tersebut,"kata Joko.
Dengan keterlibatan dan dukungan dunia industri pada pengembangan robot itu, menurutnya, di masa yang akan datang pengembangan robotika di Indonesia diperkirakan akan semakin maju. "Bagi kontingen dan mahasiswa yang menang pada kompetisi tersebut kami berharap dapat menunjukkan kekuatannya di kancah internasional. Di era persaingan yang ketat seperti saat ini kita harus terus berusaha agar dapat menunjukkan kekuatan kita di tingkat global pada bidang robotika," katanya.
Sementara itu, Rektor UGM Sudjarwadi mengatakan, KRN 2011 diharapkan dapat dijadikan sarana mengembangkan dan memajukan dunia robotika di Indonesia. "Kontes itu diharapkan juga dapat menjadi ajang untuk melatih sikap siap berkompetisi secara profesional bagi para mahasiswa. Melalui kompetisi itu akan tercipta para pemimpin bangsa yang berkualitas," katanya.
Ketua Panitia KRN 2011 Muhammad Arif Wibisono mengatakan, kegiatan bertema "Jogja Robot Under Attack" itu menampilkan 101 tim dari 51 perguruan tinggi. Tim tersebut merupakan juara 1-3 di tingkat regional, yakni Sumatera, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan, dan Indonesia Timur. Menurut dia, KRN 2011 mempertandingkan kategori Kontes Robot Indonesia (KRI), Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) beroda, berkaki, dan battle, dan Kontes Robot Seni Indonesia (KRSI).  
KRI bertema Larungan. Pemenang kategori itu akan mewakili Indonesia dalam kontes robot internasional ABU Robocon 2011 di Thailand. Ia mengatakan, KRCI beroda dan berkaki bertema Robot Pemadam Api dan KRCI battle bertema Robot Pemain Bola. Pemenang kontes itu akan mewakili Indonesia di ajang kontes robot di Meksiko.
"KRSI bertema Robot Penari Klono Topeng, yang menampilkan robot yang akan meniru penari klono topeng dari Yogyakarta," katanya.

sumber: sini

Priyo: Hormat Pada Bendera dan Lagu Indonesia Raya Adalah Ibadah

FisMat C++, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Priyo Budi Santoso mengaku dirinya prihatin karena masih ada sekolah dan stasiun radio yang tidak menghormati simbol-simbol negara, seperti tidak mau hormat kepada bendera Merah Putih dan menyiarkan lagu Indonesia Raya.

"Ini salah kaprah, karena hormat kepada bendera Merah Putih bukan syirik. Kok masih ada sisa persoalan yang belum terselesaikan, kenapa tidak mau hormat. Ini sungguh memprihatinkan," kata Priyo di Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat (10/6).

Menurut Priyo, dalam agama hormat kepada bendera Merah Putih adalah sebuah ibadah. "Saya diajarkan oleh kiai-kiai dan ustadz bahwa hormat kepada bendera Merah Putih adalah bentuk cinta tanah air, cinta tanah air adalah ibadah," kata Priyo.

Oleh karena itu, ia meminta kepada Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) dan Kementerian Agama (Kemag) untuk mengusut adanya sekolah yang tidak mau menghormati bendera Merah Putih. "Kemdiknas dan Kemag harus segera lakukan pengecekan dan pembinaan terhadap sekolah tersebut. Harus dibina, silahkan kalau Kemendiknas menutup sekolah tersebut, kalau tidak mau dibina dan anak didik diselamatkan," katanya.

Ia juga menyatakan keprihatinannya atas lagu Indonesia Raya yang dianggap oleh Radio Komunitas Ibnul Qoyyim di Balikpapan, Kalimantan Timur. "Saya prihatin ada lagu kebangsaan ditolak. Kementerian Komunikasi dan Informatika harus segera melakukan pengecekan dan kalau itu memang benar, sungguh sangat memprihatinkan. Segera cabut saja frekuensi siaran radio tersebut," kata Priyo.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, dua sekolah di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, tidak mau hormat kepada bendera Merah Putih. Dua sekolah itu adalah Yayasan Perguruan Islam Al Irsyad Al Islamiyah Tawangmangu dan SD IST Al Albani Matesih. Sementara komunitas Ibnul Qoyyim di Balikpapan, Kalimantan Timur, menolak menyiarkan lagu Indonesia Raya di radionya.



sumber: sini

Islam Banyak Diminati Oleh Mahasiswa Rusia

JAKARTA, FisMat C++ Sebanyak 27 mahasiswa muslim Rusia memperdalam studi keislaman di sejumlah perguruan tinggi Islam negeri di Indonesia, antara lain di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Seperti dikutip dari ANTARA, Sekretaris Kedua Fungsi Pensosbud KBRI Moskow Enjay Diana, Sabtu (11/6/2011), mengatakan, selain di dua universitas itu, mereka juga akan belajar di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dan Institut Perguruan Tinggi Ilmu Al-Quran (PTIQ) Jakarta.

Para mahasiswa ini berasal dari berbagai wilayah Rusia yaitu Moskow, Kazan, Tatarstan, Grozny, Chechnya, dan Makhachkala, Dagestan. Mereka mengambil berbagai progam pendidikan baik sarjana (S-1) maupun master (S-2) dan doktor (S-3) pada berbagai jurusan atau spesialisasi, seperti syariah, ekonomi Islam dan tilawah.
Dalam pertemuan dengan mahasiswa tersebut di KBRI Moskow sehari sebelum keberangkatan ke Indonesia, Dubes RI untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus menyampaikan apresiasi kepada mahasiswa yang memiliki tekad belajar agama Islam di Indonesia. Dubes Hamid Awaludin mengatakan, para mahasiswa ini adalah pionir dalam mengembangkan hubungan antara bangsa Indonesia dan Rusia yang tidak hanya dalam aspek keagamaan, namun juga pendidikan, sosial dan budaya.
Pertemuan tersebut juga dihadiri delegasi Indonesia yang mengikuti "Interfaith Dialog Indonesia-Rusia?" di Moskow, di antaranya Kabalitbang Kementerian Agama Prof Dr H Abdul Djamil, Rektor UIN Jakarta, Prof Dr Komarudin Hidayat, Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gonto Dr KH Syukri Zarkasyi, dan Prof Dr Philip K Wijaya, Perwakilan Etnis China dan Walubi, serta Alberd Pardede, Kasubbag Perencanaan Setditjen IDP, Kemlu.
Menurut Komarudin Hidayat, Indonesia merupakan salah satu tempat yang dapat dijadikan tempat belajar memperdalam keislaman.
"Indonesia dan Rusia adalah negara sama-sama multi etnik dan multi agama. Pendidikan yang diperoleh bermanfaat besar bagi mahasiswa itu sendiri dan masyarakat pada umumnya dengan mengedepankan toleransi antarsesama," ujar Komaruddin.
Mukhammad-Arif Darvishov dari Institut Teologi dan Hububungan Internasional Makhachkala, Dagestan, menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada Pemerintah Indonesia yang telah memberikan kesempatan kepada mahasiswa muslim Rusia belajar di Indonesia. "Kami sangat senang bahwa mahasiswa kami yang sedang belajar saat ini di Indonesia baik-baik saja. Dengan pengiriman mahasiswa baru ini diharapkan dapat lebih mendekatkan hubungan antarmasyarakat kedua bangsa," ujar Mukhammad-Arif.
Ia menambahkan, pengetahuan tentang Indonesia, perkembangan pemikiran dan praktik Islam di Indonesia, menjadi dasar penting untuk dipelajari. Menurutnya, Indonesia mengenal toleransi intern umat beragama dan antarumat beragama.
Pengiriman mahasiswa muslim tahun 2011 ini merupakan yang kedua kali, setelah tahun 2010 sebanyak 10 mahasiswa muslim Rusia memperdalam studi Islam di UIN Malang. Kerja sama ini merupakan salah satu implementasi dari kerja sama antarperguruan tinggi Islam di Rusia dan Indonesia yang ditandatangani pada akhir tahun 2009, ketika Rektor Universitas Islam Rusia, Univesitas Islam Moskow dan Institut Teologi dan Hubungan Internasional Makhachkala berkunjung ke Indonesia. 

Sumber: disini

Rabu, 08 Juni 2011

Biaya Masuk SMA RSBI di Tasikmalaya Capai 5 Juta

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA - Biaya masuk SMA Negeri 1 favorit berstatus Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, pada penerimaan murid tahun ajaran 2011-2012 mencapai Rp 5 juta. "Kalau biaya masuk sekolah RSBI itu diberi kewenangan pemerintah dalam penerimaan siswa baru berdasarkan kesepakatan orang tua murid," kata Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, SMA Negeri 1 Kota Tasikmalaya, Dadi Bahtiar, kepada wartawan, Selasa (7/6).

Menurutnya biaya masuk di SMA Negeri 1 Kota Tasikmalaya relatif murah dibandingkan sekolah lain berstatus RSBI yang dinilai lebih mahal. Biaya tersebut, dijelaskan Dadi sesuai dengan fasilitas dalam menunjang status RSBI sehingga para siswa lebih meningkatkan kualitas kreativitas dan akademisnya.

Namun biaya masuk sekolah yang dbebani kepada orang tua calon siswa SMA Negeri 1, kata Dadi, tidak semuanya diratakan harus mengeluarkan biaya sebesar Rp 5 juta, melainkan pariatif dari mulai Rp 4,5 juta hingga Rp 5 juta. "Kami juga tetap konsisten dalam menerima siswa, siswa yang tidak memenuhi kriteria dari nilai, tidak bisa kami terima, meskipun orang tua siswa itu mampu ekonominya," katanya.

Terkait siswa berprestasi yang ingin melanjutkan sekolahnya ke SMA Negeri 1 Tasikmalaya, tetapi terkendala biaya, kata Dadi, pihaknya dapat menerima tanpa ada beban biaya masuk sekolah. Asalkan siswa berprestasi dari keluarga tidak mampu itu, kata Dadi, memenuhi kriteria rata-rata nilai setiap mata pelajaran saat di SMP bernilai 75.

"Kita sekarang menerima enam orang siswa kurang mampu, dari 324 siswa yang lolos seleksi, siswa tidak mampu kita terima karena memenuhi kriteria dalam penerimaan," katanya.

Siswa berprestasi tapi tidak mampu dalam ekonomi itu, kata Dadi, dibantu biayanya oleh pemerintah dan pihak sekolah hasil dari pengumpulan dana orang tua siswa baru lainnya yang mampu. "Kami dalam menerima siswa baru berharap yang berprestasi, meskipun siswa itu tidak mampu, kita bantu, karena kita ada bantuan Wali Kota dan bantuan lainnya," katanya.

Menanggapi beban biaya masuk SMA favorit di Kota Tasikmalaya mencapai Rp 5 juta, Ketua Forum Peduli Pendidikan Tasikmalaya, Cucu Rasman menilai relatif murah. Menurutnya beban biaya tersebut merupakan langkah dalam menunjang jalanmya kegiatan belajar mengajar yang maksimal dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendidikan.

"Tapi tetap siswa yang tidak mampu dalam ekonomi tapi berprestasi harus dapat melanjutkan sekolahnya yang lebih baik, karena sekolah tidak membedakan siswa yang kaya atau miskin," katanya.
Redaktur: Djibril Muhammad
Sumber: Antara

sumber: sini

Sekolah RSBI Akan Fasilitasi Anak Kurang Mampu

FisMat C++, SEMARANG - Kalangan sekolah berlabel rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI) di Kota Semarang, Jawa Tengah, berkomitmen untuk memfasilitasi siswa miskin dalam Penerimaan Peserta Didik (PPD) 2011. Kepala Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Semarang, Bambang Nianto, di Semarang, Senin (9/5), mengatakan pihaknya pasti akan memfasilitasi calon peserta didik yang mendaftar, tidak melihat latar belakang ekonominya.

"Meskipun (siswa, red.) miskin, kami tetap fasilitasi. Asalkan, siswa tersebut memiliki kemampuan akademik yang baik dan berhasil lolos dalam tahapan seleksi PPD, tidak ada masalah," katanya.

Ia menjelaskan pada penyelenggaraan PPD Kota Semarang 2011, sekolah RSBI memang diwajibkan menampung siswa miskin minimal 20 persen dari kuota siswa baru yang dimilikinya. "Itu (kewajiban memfasilitasi siswa miskin, red.) sudah diatur dalam peraturan wali kota terkait PPD Kota Semarang 2011. Namun, tidak semata-mata miskin, melainkan tetap memiliki kemampuan akademik baik," katanya.

Meski tidak diatur dalam regulasi PPD Kota Semarang, kata Bambang, pihaknya sudah melakukan langkah itu dalam PPD tahun-tahun sebelumnya dan jumlah siswa miskin di SMA Negeri 1 Semarang tahun lalu sekitar 15 persen. Ditanya kuota siswa baru tahun ini, Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Kota Semarang itu menyebutkan 436 siswa yang terbagi dalam 13 kelas reguler dan satu kelas akselerasi.

Untuk SMA Negeri 2 Semarang, Bambang yang juga menjabat Pelaksana tugas (Plt) Kepala SMA Negeri 2 Semarang itu menjelaskan kemungkinan jumlah siswa miskin yang mendaftar akan melebihi 20 persen. "Banyak tidaknya peserta didik dari keluarga miskin yang mendaftar dipengaruhi juga masyarakat sekitar sekolah. Untuk SMA Negeri 2 Semarang banyak masyarakat sekitar dari ekonomi menengah ke bawah," katanya.

Jumlah siswa miskin di SMA Negeri 2 Semarang yang diterima dalam PPD tahun lalu juga lebih 20 persen dari kuota keseluruhan 416 siswa yang dibagi 13 kelas reguler, kata dia, dan tahun ini kecenderungannya mungkin sama. "Data calon peserta didik miskin ini sudah ada dalam sistem PPD Kota Semarang, tidak mungkin dimanipulasi. Saat mendaftar dan memasukkan data pendaftar, akan langsung mendeteksi jika dari keluarga miskin," kata Bambang.

Hal senada juga diungkapkan Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Semarang, Sutomo yang menyebutkan jumlah siswa miskin di sekolah itu tahun lalu sekitar delapan persen. "Kuota siswa baru 200 siswa yang dibagi dalam tujuh kelas reguler dan satu kelas akselerasi. Kami tidak mempermasalahkan banyak atau sedikitnya calon peserta didik miskin yang mendaftar," kata Sutomo.
Redaktur: Djibril Muhammad
Sumber: Antara

sumber: sini
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Cheap Web Hosting