Selasa, 14 Juni 2011

M Nuh Resmikan Rumah Sakit Unair

FisMat C++Surabaya - Setelah mulai didirikan sejak tahun 2007 lalu, Rumah Sakit Universitas Airlangga (Unair) mulai hari ini siap dioperasikan. Pengoperasian ini diresmikan oleh Menteri Pendidikan M. Nuh dan Menteri Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi selaku Ketua Majelis Wali Amanah Airlangga, siang tadi.

Direktur Rumah Sakit Unair Prof. dr .Dikman Angsar, SpOG. menuturkan bahwa pembangunan rumah sakit ini bukan untuk menyaingi Rumah Sakit Dr. Soetomo yang selama ini dijadikan tempat praktek mahasiswa Fakultas Kedokteran Unair. "Rumah Sakit Unair kita fokuskan sebagai rumah sakit pendidikan dan rujukan, ini bisa mengurangi penumpukan pasien di beberapa rumah sakit," kata Dikman.

Saat ini RS Unair dibangun secara bertahap. Tahun 2007 dibangun gedung senilai Rp 9 miliar, tahun 2008 senilai Rp 6 miliar, dan tahun 2009 senilai Rp 312 miliar, dengan rincian Rp 31 miliar untuk pembangunan fisik gedung dan sisanya untuk membeli peralatan medis. Sementara itu, tahun lalu juga dilakukan perluasan bangunan dengan biaya Rp 130 miliar.

RS Unair dibangun di sisi gedung Rektorat Unair di kawasan Mulyorejo di lahan seluas 60 ribu meter persegi dengan total bangunan 40 ribu meter persegi dan memiliki delapan lantai.

Meskipun belum sepenuhnya rampung, rumah sakit ini sudah mulai beroperasi dan dilengkapi dengan 64 tempat tidur dan 110 tenaga medis, mulai dari perawat, dokter, hingga guru besar. "Para dokter senior di RSUD Dr. Soetomo juga membantu," imbuh dia.

Untuk menyelesaikan total pembangunan, rumah sakit ini masih memerlukan anggaran sekitar Rp 120 miliar lagi. "Mudah-mudahan dananya bisa cair (dari APBN) tahun ini," kata dia.

Meskipun belum rampung sepenuhnya, dari delapan lantai, setidaknya empat lantai saat ini sudah bisa dioperasikan dengan berbagai peralatan modern, seperti lima alat bedah jantung serta enam alat radiologi.

Menteri Pendidikan Muhammad Nuh meminta RS Unair agar bisa menjadipioneer rumah sakit pendidikan untuk pengembangan riset kedokteran. "Rumah sakit ini harus pegang dua kartu, satu pendidikan, satunya kesehatan," katanya.

Nuh sendiri berjanji akan memperjuangkan kebutuhan dana sebesar Rp 120 Miliar yang dibutuhkan RS Unair.

Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi selaku Ketua Majelis Wali Amanah Unair meminta rumah sakit ini juga harus mengedepankan pengabdian kepada masyarakat. "Rumah sakit ini jangan melupakan pengabdian kepada masyarakat," kata Sudi.



sumber: sini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Cheap Web Hosting