Kamis, 02 Juni 2011

Peserta SNMPTN Keluhkan Soal Matematika

MAKASSAR, FisMat C++ Hari pertama pelaksanaan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) berjalan dengan lancar. Namun, sebagian besar peserta mengeluhkan soal Metematika yang dinilai sangat sulit. 
Pada SNMPTN kali ini diikuti sekira 21.645 peserta yang terbagi tiga pemilih, yakni IPA 7.273, IPS 3.109, dan IPC 11.263 orang.

Dari tiga mata pelajaran yang diujikan, Matematika yang dianggap paling sulit. 
Salah seorang peserta lulusan SMAN 1 Makassar, Andi Marni yang mengincar Fakultas Hukum dan Kedokteran mengatakan, sebagian soal yang diujikan, tak pernah dipelajari di sekolahnya. Sehingga semua soal nyaris tak terjawab. 
“Untung saya sempat ikut Bimbingan belajar (Bimbel), sehingga ada soal yang bisa saya jawab, kalau tidak, saya yakin tak ada soal yang bisa saya jawab secara benar. Dari 70 soal hanya sekira 40 soal yang sempat saya jawab,” jelasnya. 
Hal yang sama juga dikatakan, Herdianti, siswa SMK Bulukumba yang membidik Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Fakultas Sastra ini juga mengalami kesulitan yang sama. 
“Kami harap soal besok, (hari ini,-red), untuk kategori IPS tak sesulit hari ini. Semuanya soal baru, materinya tak pernah diajarkan di sekolah,” ujarnya. 
Sementara itu, Irma, siswa SMAN Pomalaa menuturkan, sekira dua puluh peserta ujian tulis SNMPTN untuk ruangan 040 lokasi kampus Unhas mengalami hal yang sama. Hingga akhir waktu, peserta hanya mampu menyelesaikan 50 dari 70 soal. 
“Selain soalnya yang sulit, dan tak pernah mendapatkan materi seperti itu disekolah, waktu yang diberikan juga sangat sempit, hanya 60 menit. Dan soal yang paling sulit adalah matematika, karena soal berhitung yang membutuhkan waktu yang banyak,” ujarnya. Kepala Humas Unhas, M Dahlan Abubakar yang juga Humas Panitia Lokal (Panlok) 82 mengatakan, sebanyak 21.645 peserta ujian tulis tersebar di tiga wilayah, dengan menggunakan ruangan sebanyak 1.088 dengan 2.300 pengawas dengan perbandingan antara pengawas dengan peserta, sama dengan tahun-tahun sebelumnya, 1:10. 
Lokasi ujian di Wilayah IPA tersebar di Fakultas Isipol, Ekonomi, dan Teknik Unhas di Baraya, SMUN 17, SMKN 5, SMPN 4, SMPN 10, SMPN 6, SD Bawakaraeng, SMAN 1, SMKN 4, SMKN 8, SMPN 2, SMKN 7, SDN Sudirman, SMA Gamaliel, SMAN kartika dengan total ruangan yang dipakai 383 untuk 7.660 peserta. 
Wilayah IPS tersebar di Tello dan Panaikang dengan total ruangan 187 untuk 3.740 peserta. Rincian lokasi: SMU 12, SMK Kartika Wirabuana, SMP/SMA Mahaputra, SMPN 23, SMAN 12 Antang, SMAN 5, SMPN 8, SMA Wahyu, SMP Kemala. 
Wilayah IPC disiapkan 616 ruangan untuk 8.320 peserta yang tersebar di Kampus Unhas Tamalanrea, Biringkanaya A dan B, Bira. Rinciannya, selain seluruh fakultas di Kampus Unhas Tamalanrea, juga termasuk Politeknik Negeri Ujungpandang, SD Frater, SMPN 12, SD Inpres Kompleks Perumahan Dosen Unhas Tamalanrea, SD Elim (samping pintu I Unhas), SMPN 30, SMAN 21, UKI Paulus, SMAN 6 Bira Jl.Tol, Mtsn Biringkanaya, SMPN 9, SDN Inpres Daya, dan SDN Daya 1. 
Hingga usainya pendaftaran SNMPTN melalui Panlok 82, fakultas yang menjadi penerima peminat terbesar adalah Kedokteran, 5.800 orang dengan kuota kursi tersedia hanya 125. Itu berarti 46 peserta harus bersaing memperebutkan satu kursi. Menyusul Kesehatan Masyarakat 3.387 kursi tersedia 174, perbandingan 1 kursi diperebutkan 48 peserta. Akuntansi 2.913, kursi tersedia 70, perbandingan 1: 41,61. Hukum 3382, kuota 220, perbandingan 1:15. Manajemen 2810, kuota 75, perbandingan 1:37. Ekonomi 1885, kuota 40, perbandingan 1:47. Teknologi Informatika 2757, kuota 40, perbandingan 1:68,92. Farmasi 2282, kuota 45, perbandingan 1:50,71. Keperawatan 2171, kuota 30, perbandingan 1:72. Kedokteran Gigi 1.896, kuota 46, perbandingan 1:41. 
“Jumlah pelamar tahun ini mengalami kenaikan hingga 800 orang, dari 2010 yang sebesar 20.800 lebih. 
Tetapi, pelamar sebagian sudah terserap melalui Jalur Undangan. Jika dihitung dengan yang membayar, jumlah seluruhnya 22 ribu lebih,” ujarnya. 
Wakil Rektor I Unhas Prof Dr Dadang Achmad Suriamiharja M Eng, mengatakan, jika diakumulasi pelamar berdasarkan pilihan (IPA, IPS, dan IPC) jumlahnya mencapai 49.000 lebih. Dari 22 ribu lebih yang membayar tersebut, sedikitnya terdapat sekitar 500 peserta yang masuk kategori ‘mengambang’, yakni mereka yang sudah membayar di bank, namun tidak sempat login (terdaftar sebagai peserta SNMPTN). Mereka ini adalah yang sudah lebih dari satu kali memperoleh PIN, karena PIN yang pertama kemungkinan gagal, sehingga harus membayar ulang. 
‘’Terhadap mereka (mengambang,- red) ini bukan lagi tanggungjawab panitia local, melainkan ada di Panitia Pusat SNMPTN,” Terangnya. 
Dadang menambahkan, seluruh peserta agar tidak melakukan kecurangan pada saat mengikuti ujian tulis SNMPTN. Jika mereka melakukan kecurangan, maka hasil pekerjaannya, akan digaris merah alias tidak lulus. LJU yang digaris merah adalah jika beberapa peserta memiliki sedikitnya 10 jawaban yang salah atau 6 jumlah jawaban salah dengan pola yang sama. Anti Crime Device (ACD) akan langsung menggaris merah peserta yang diketahui melakukan kesalahan seperti ini. 
Sesuai ketentuan Panitia Pusat SNMPTN, LJU hanya boleh diisi dengan pensil 2B saja, kecuali kalau pernyataan dan tandatangan menggunakan balpoin. Pengisian dengan alat tulis lain (tinta, pensil H, dan sebagainya) akan berakibat isian tersebut tidak terbaca oleh computer. LJU tidak boleh kotor, robek, terlipat atau basah. Jika terjadi kesalahan dalam pengisian, hapuslah bagian yang salah dengan karet penghapus yang baik, sampai bersih, lalu isi kembali data yang benar. 
Pada waktu menghitamkan satu bulatan, harus sehitam mungkin, tetapi jangan sampai merusak kertas (LJU). 
“Seluruh bulatan harus dihitamkan sampai penuh dan jangan sampai keluar dari bulatan. Jika dalam satu kolom yang sama ada dua atau lebih bulatan yang dihitamkan, maka isian tersebut salah,” paparnya. 
UNM Lancar Proses SMPTN yang digelar Universitas Negeri Makassar (UNM) pada hari pertama, juga berjalan lancar dan aman. Hingga pelaksanaan ujian hari pertama selesai, tidak ada laporan dari panitia, utamanya terkait kasus perjokian. 
Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, AKBP Himawan Sugeha saat ditemui di kantornya, Selasa (31/5) menegaskan hingga saat ini pihaknya, belum ada menerima laporan terkait terjadinya kecurangan dalam proses SMPTN baik dari anggota yang melakukan pengamanan, maupun dari panitia pelaksana. 
“Sampai saat ini kita belum mendapat informasi atau laporan telah terjadi kecurangan. Yang pasti, kalau ada laporan kita pasti akan menindaklanjutinya. Pelaku yang melakukan kecurangan akan kita tindak,” tegas Himawan. 
Himawan berharap, pelaksanaan SMPTN di daerah ini berjalan normal tanpa diwarnai berbagai praktik kecurangan, hingga proses ujian tersebut selesai. 
Dia juga mengimbau semua pihak untuk melaporkan praktik kecurangan SMPTN jika menemukan ada praktik tersebut.


sumber: sini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Cheap Web Hosting