Sabtu, 04 Juni 2011

DPR Bentuk Tim Selidiki Kebocoran Soal SNMPTN di Makassar

FisMat C++, JAKARTA - Komisi X DPR RI membentuk tim independen untuk menyelidiki dugaan kasus bocornya soal ujian Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) di Makassar, Sulawesi Selatan.

Menurut anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Reni Marlinawati, tim tersebut berjumlah tiga orang dan saat ini sudah turun ke lapangan untuk mengtahui kebenaran laporan dugaan bocornya soal SNMPTN tersebut.



"Tim itu adalah independen yang saya bentuk. Kemudian saya koordinasi dengan teman-teman di DPRD provinsi untuk memastikan karena itu data yang harus dilihat. Tidak bisa menjastifikasi sesuatu dengan bukti SMS saja," kata Reni saat ditemui di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (4/6/2011).

Kata Reni isu bocornya soal SNMPTN merupakan pukulan berat bagi anggota DPR. Pasalnya, DPR sudah meminta kepada Menteri Pendidikan untuk meminimalisir kecurangan baik dalam Ujian Nasional (UN) maupun seleksi masuk perguruan tinggi. 

"Sejauh mana kebenarannya kebocoran soal yang di SNMPTN-kan, karena seharusnya itu tidak terjadi, saya tidak habis pikir bagaimana soal itu masuk perguruan tinggi kok bisa bocor padahal dengan mekansime yang ada hari ini sesungguhnya sudah meminliasir kecurangan. Misalnya tentang joki itu sudah diminimalisir itu," paparnya. 

Dalam dugaan kasus tersebut, petugas mengamankan 12 pesertanya, terkait dugaan bocornya soal ujian pada hari kedua. Diduga, ada praktik joki dalam pelaksanaan ujian tersebut.

Mereka sempat diamankan di dua lokasi SNMPTN yaitu, kampus Universitas Hasanuddin (Unhas) dan SMA Negeri 6. 12 peserta ujian ini menerima jawaban dengan cara bervariasi.

Sebelumnya, Humas Unhas, Dahlan Abubakar menyatakan, umumnya peserta mendapatkan jawaban melalui pesan singkat (SMS) dari HP dan dari lembar jawaban soal. Mereka menerima jawaban di lokasi kampus, dari orang yang memiliki jawaban tersebut. 

“Katanya mereka tidak saling kenal. Mereka ketemu di kampus dan membayar Rp 25 ribu,” kata Dahlan.

Kedua belas orang tersebut adalah Di, AR, DK, HA,SU,He,AA,AZ, RO,AR,SU dan MA. Mereka mendaftar untuk menjadi mahasiswa Universitas Hasanuddin.


sumber: sini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Cheap Web Hosting